![]() |
(Image: Osmosa) |
Gambaran Umum:
Penyakit Ginjal Kronik (Chronic Kidney Disease) yakni keadaan dimana terjadi penurunan fungsi ginjal yang cukup berat secara perlahan-lahan (menahun) disebabkan oleh banyak sekali penyakit ginjal. Penyakit ini bersifat progesif dan umumnya tidak sanggup pulih kembali (irreversible). Gejala penyakit ini umumnya yakni tidak ada nafsu makan, mual, muntah, pusing, sesak napas, rasa lelah, edema pada kaki dan tangan, serta uremia. Apabila nilai Glomerulo Filtration Rate (GFR) atau Tes Kliren Kreatinin (TKK) < 25 ml/menit, diberikan Diet Protein Rendah.
Tujuan Diet:
(1) Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan memperhitungkan sisa fungsi ginjal, biar tidak mernberatkan kerja ginjal.
(2) Mencegah dan menurunkan kadar ureum darah yang tinggi (uremia).
(3) Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
(4) Mencegah atau mengurangi progresivitas gagal ginjal, dengan memperlambat turunnya laju filtrasi glomerulus.
Syarat Diet:
(1) Energi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB.
(2) Protein rendah, yaitu 0,6-0,75 g/kg BB. Sebagian harus bernilai biologik tinggi.
(3) Lemak cukup, yaitu 20-30% dari kebutuhan energi total. Diutamakan lemak tidak jenuh ganda.
(4) Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi yang berasal dari protein dan lemak.
(5) Natrium dibatasi apabila ada hipertensi, edema, asites, oliguria, atau anuria. Banyaknya natrium yang diberikan antara 1-3 g.
(6) Kalium dibatasi (40-70 mEq) apabila ada hiperkalemia (kalium darah > 5,5 mEq), oliguria, atau anuria.
(7) Cairan dibatasi, yaicu sebanyak jumlah urin sehari ditambah pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan (kurang lebih 500 ml)
(8) Vitamin cukup, jika perlu diberikan embel-embel piridoksin, asam folat, vitamin C, dan vitamin D.
Jenis Diet dan Indikasi Pemberian:
Karena kebutuhan gizi pasien penyakit ginjal kronik sangat tergantung pada keadaan dan berat tubuh perorangan, maka jumlah protein yang diberikan sanggup lebih tinggi atau lebih rendah daripada standar. Mutu protein sanggup ditingkatkan dengan memperlihatkan asam amino essensial murni. Ada tiga jenis diet yang diberikan berdasarkan berat tubuh pasien, yaitu:
(1) Diet Protein Rendah I : 30 g protein. Diberikan pada pasien dengan berat tubuh 50 kg.
(2) Diet Protein Rendah II : 35 g protein. Diberikan pada pasien dengan berat tubuh 60 kg.
(3) Diet Protein Rendah III : 40 g protein. Diberikan pada pasien dengan berat tubuh 65 kg.
Bahan Makanan Dianjurkan:
(1) Sumber Karbohidrat = nasi, bihun, jagung, kentang, makaroni, mi, tepung-tepungan, singkong, ubi, selai, madu, permen.
(2) Sumber Protein = telur, daging, ikan, ayam, susu.
(3) Sumber Lemak = minyak jagung, minyak kacang tanah, minyak kelapa sawit, minyak kedelai; margarin dan mentega rendah garam.
(4) Sumber Vitamin dan Mineral = semua sayuran dan buah, kecuali pasien dengan hiperkalemia di anjurkan yang mengandung kalium rendah/sedang.
Bahan Makanan tidak Dianjurkan:
(1) Sumber Protein = kacang-kacangan dan hasil olahnya, menyerupai tempe dan tahu.
(2) Sumber Lemak = kelapa, santan, minyak kelapa; margarin, mentega biasa dan lemak hewan.
(3) Sumber Vitamin dan Mineral = sayuran dan buah tinggi kalium, pada pasien dengan hiperkalemia.
Referensi:
Almatsier, S. 2010. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Penyakit Ginjal Kronik (Chronic Kidney Disease) yakni keadaan dimana terjadi penurunan fungsi ginjal yang cukup berat secara perlahan-lahan (menahun) disebabkan oleh banyak sekali penyakit ginjal. Penyakit ini bersifat progesif dan umumnya tidak sanggup pulih kembali (irreversible). Gejala penyakit ini umumnya yakni tidak ada nafsu makan, mual, muntah, pusing, sesak napas, rasa lelah, edema pada kaki dan tangan, serta uremia. Apabila nilai Glomerulo Filtration Rate (GFR) atau Tes Kliren Kreatinin (TKK) < 25 ml/menit, diberikan Diet Protein Rendah.
Tujuan Diet:
(1) Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan memperhitungkan sisa fungsi ginjal, biar tidak mernberatkan kerja ginjal.
(2) Mencegah dan menurunkan kadar ureum darah yang tinggi (uremia).
(3) Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
(4) Mencegah atau mengurangi progresivitas gagal ginjal, dengan memperlambat turunnya laju filtrasi glomerulus.
Syarat Diet:
(1) Energi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB.
(2) Protein rendah, yaitu 0,6-0,75 g/kg BB. Sebagian harus bernilai biologik tinggi.
(3) Lemak cukup, yaitu 20-30% dari kebutuhan energi total. Diutamakan lemak tidak jenuh ganda.
(4) Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi yang berasal dari protein dan lemak.
(5) Natrium dibatasi apabila ada hipertensi, edema, asites, oliguria, atau anuria. Banyaknya natrium yang diberikan antara 1-3 g.
(6) Kalium dibatasi (40-70 mEq) apabila ada hiperkalemia (kalium darah > 5,5 mEq), oliguria, atau anuria.
(7) Cairan dibatasi, yaicu sebanyak jumlah urin sehari ditambah pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan (kurang lebih 500 ml)
(8) Vitamin cukup, jika perlu diberikan embel-embel piridoksin, asam folat, vitamin C, dan vitamin D.
Jenis Diet dan Indikasi Pemberian:
Karena kebutuhan gizi pasien penyakit ginjal kronik sangat tergantung pada keadaan dan berat tubuh perorangan, maka jumlah protein yang diberikan sanggup lebih tinggi atau lebih rendah daripada standar. Mutu protein sanggup ditingkatkan dengan memperlihatkan asam amino essensial murni. Ada tiga jenis diet yang diberikan berdasarkan berat tubuh pasien, yaitu:
(1) Diet Protein Rendah I : 30 g protein. Diberikan pada pasien dengan berat tubuh 50 kg.
(2) Diet Protein Rendah II : 35 g protein. Diberikan pada pasien dengan berat tubuh 60 kg.
(3) Diet Protein Rendah III : 40 g protein. Diberikan pada pasien dengan berat tubuh 65 kg.
Bahan Makanan Dianjurkan:
(1) Sumber Karbohidrat = nasi, bihun, jagung, kentang, makaroni, mi, tepung-tepungan, singkong, ubi, selai, madu, permen.
(2) Sumber Protein = telur, daging, ikan, ayam, susu.
(3) Sumber Lemak = minyak jagung, minyak kacang tanah, minyak kelapa sawit, minyak kedelai; margarin dan mentega rendah garam.
(4) Sumber Vitamin dan Mineral = semua sayuran dan buah, kecuali pasien dengan hiperkalemia di anjurkan yang mengandung kalium rendah/sedang.
Bahan Makanan tidak Dianjurkan:
(1) Sumber Protein = kacang-kacangan dan hasil olahnya, menyerupai tempe dan tahu.
(2) Sumber Lemak = kelapa, santan, minyak kelapa; margarin, mentega biasa dan lemak hewan.
(3) Sumber Vitamin dan Mineral = sayuran dan buah tinggi kalium, pada pasien dengan hiperkalemia.
Referensi:
Almatsier, S. 2010. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
0 Response to "Diet Gagal Ginjal Kronik"
Posting Komentar