![]() |
(Image: Medical News Today) |
Gambaran Umum:
Sebagian besar kerikil ginjal terdiri dari kerikil oksalat (80%), tunggal atau bergabung dengan kalsium fosfat. Umumnya, hiperkalsiuria (>200 mg dalam urin/hari) terjadi alasannya tingginya absorbi kalsium. Penyebabnya bermacam-macam, di antaranya yaitu hiperparatiroidisme, hiperurikosuria, hiperkalsiuria idiopatik, hiperoksalouria, dan sitrat dalam urin rendah. Pengobatan utamanya ialah dengan memperbaiki penyebabnya secara spesifik.
Hiperkaliuria dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu tipe I, yang tidak tergantung pada diet (kalsium dalam urin tidak tergantung pada asupan kalsium) dan tipe II, yang tergantung pada diet (kalsium urin tinggi jikalau asupan kalsium tinggi). Hiperkalsiuria tipa I dianjurkan mengkonsumsi kalsium adekuat tetapi tidak berlebihan. Hieprkalsiuria tipe II dianjurkan mengontrol asupan kalsium dalam batas-batas normal, yaitu 500-800 mg untuk pria dan 500-600 mg untuk perempuan. Pembatasan kalsium tidak dianjurkan, alasannya sanggup menjadikan ketidakseimbangan kalsium negatif dan meningkatkan absorbsi oksalat sehingga meningkatkan risiko pembentukan batu. Asupan asam oksalat dalam masakan hendaknya dibatasi.
Tujuan Diet:
Tujuan Diet Batu Kalsium Oksalat dan Kalsium Fosfat ialah untuk mencegah atau memperlambat terbentuknya kerikil kalsium oksalat atau kerikil kalsium fosfat.
Syarat Diet:
(1) Energi sesuai dengan kebutuhan.
(2) Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total atau 0,8 g/kg BB/hari.
(3) Lemak normal, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total
(4) Karbohidrat, sisa dari kebutuhan energi total.
(4) Cairan tinggi, yaitu 2,5-3 liter/hari, separuh berasal dari minuman.
(5) Natrium sedang, yaitu 2300 mg (setara dengan 5 gram garam dapur), alasannya natrium sanggup memicu hiperkalsiuria.
(7) Kalsium normal, yaitu 500-800 mg/hari. Pembatasan kalsium tidak dianjurkan alasannya sanggup menjadikan keseimbangan kalsium negatif.
(8) Serat larut air tinggi, alasannya serat sanggup mengikat kalsium, sehingga membatasi penyerapannya.
(9) Oksalat rendah dengan membatasi masakan tinggi oksalat.
(10) Fosfat normal. Diet rendah fosfat ternyata tidak sanggup mencegah pembentukan kerikil fosfat.
Bahan Makanan Dibatasi:
(1) Sumber Kalsium = susu dan keju serta masakan yang dibentuk dari susu; teri dan ikan yang dimakan dengan tulang.
(2) Sumber Oksalat = masakan yang sanggup meningkatkan ekskresi oksalat melalui ginjal yaitu kentang, ubi, bayam, bit, stroberi, anggur, kacang-kacangan, teh, cokelat.
Referensi:
Almatsier, S. 2010. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sebagian besar kerikil ginjal terdiri dari kerikil oksalat (80%), tunggal atau bergabung dengan kalsium fosfat. Umumnya, hiperkalsiuria (>200 mg dalam urin/hari) terjadi alasannya tingginya absorbi kalsium. Penyebabnya bermacam-macam, di antaranya yaitu hiperparatiroidisme, hiperurikosuria, hiperkalsiuria idiopatik, hiperoksalouria, dan sitrat dalam urin rendah. Pengobatan utamanya ialah dengan memperbaiki penyebabnya secara spesifik.
Hiperkaliuria dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu tipe I, yang tidak tergantung pada diet (kalsium dalam urin tidak tergantung pada asupan kalsium) dan tipe II, yang tergantung pada diet (kalsium urin tinggi jikalau asupan kalsium tinggi). Hiperkalsiuria tipa I dianjurkan mengkonsumsi kalsium adekuat tetapi tidak berlebihan. Hieprkalsiuria tipe II dianjurkan mengontrol asupan kalsium dalam batas-batas normal, yaitu 500-800 mg untuk pria dan 500-600 mg untuk perempuan. Pembatasan kalsium tidak dianjurkan, alasannya sanggup menjadikan ketidakseimbangan kalsium negatif dan meningkatkan absorbsi oksalat sehingga meningkatkan risiko pembentukan batu. Asupan asam oksalat dalam masakan hendaknya dibatasi.
Tujuan Diet:
Tujuan Diet Batu Kalsium Oksalat dan Kalsium Fosfat ialah untuk mencegah atau memperlambat terbentuknya kerikil kalsium oksalat atau kerikil kalsium fosfat.
Syarat Diet:
(1) Energi sesuai dengan kebutuhan.
(2) Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total atau 0,8 g/kg BB/hari.
(3) Lemak normal, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total
(4) Karbohidrat, sisa dari kebutuhan energi total.
(4) Cairan tinggi, yaitu 2,5-3 liter/hari, separuh berasal dari minuman.
(5) Natrium sedang, yaitu 2300 mg (setara dengan 5 gram garam dapur), alasannya natrium sanggup memicu hiperkalsiuria.
(7) Kalsium normal, yaitu 500-800 mg/hari. Pembatasan kalsium tidak dianjurkan alasannya sanggup menjadikan keseimbangan kalsium negatif.
(8) Serat larut air tinggi, alasannya serat sanggup mengikat kalsium, sehingga membatasi penyerapannya.
(9) Oksalat rendah dengan membatasi masakan tinggi oksalat.
(10) Fosfat normal. Diet rendah fosfat ternyata tidak sanggup mencegah pembentukan kerikil fosfat.
Bahan Makanan Dibatasi:
(1) Sumber Kalsium = susu dan keju serta masakan yang dibentuk dari susu; teri dan ikan yang dimakan dengan tulang.
(2) Sumber Oksalat = masakan yang sanggup meningkatkan ekskresi oksalat melalui ginjal yaitu kentang, ubi, bayam, bit, stroberi, anggur, kacang-kacangan, teh, cokelat.
Referensi:
Almatsier, S. 2010. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
0 Response to "Diet Kerikil Kalsium Oksalat Dan Kalium Fosfat"
Posting Komentar