![]() |
(Image: Nutricao Desvendandoreceitas) |
Gambaran Umum:
Penyakit diabetes melitus (DM) yakni kumpulan tanda-tanda yang timbul pada seseorang, disebabkan lantaran adanya peningkatan kadar gula atau glukosa darah akhir kekurangan insulin baik diktatorial maupun relatif. Pelaksanaan diet hendaknya disertai dengan latihan jasmani dan perubahan sikap perihal makanan. Sesuai konsensus Pengelolaan Diabetes Melitus di Indonesia (2002) oleh Perkumpulan Endokrinologi Indonesi, penyakit Diabetes Melitus dibagi dalam 4 golongan, yaitu: Diabetes Melitus Tipe I, Diabetes Melitus Tipe II, Diabetes Melitus Tipe Gestasional, dan tipe lainnya.
Tujuan Diet:
Tujuan Diet Penyakit Diabetes Melitus adalah, membantu pasien memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga untuk mendapat kontrol metabolik yang lebih baik, dengan cara:
(1) Mempertahankan kadar glukosa darah biar mendekati normal dengan menyeimbangkan asupan kuliner dengan insulin (endogenous atau exogenous), dengan obat penurun glukosa oral dan acara fisik.
(2) Mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum normal.
(3) Memberi cukup energi untuk cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat tubuh normal.
(4) Menghindari atau menangani komplikasi akut pasien yang memakai insulin menyerupai hipoglikemia, komplikasi jangka pendek, dan jangka usang serta problem yang bekerjasama dengan latihan jasmani.
(5) Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal.
Syarat Diet:
(1) Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat tubuh normal. Kebutuhan energi ditentukan dengan memperhitungkan kebutuhan untuk metabolisme basal sebesar 25-30 kkal/kg BB normal, ditambah kebutuhan untuk acara fisik dan keadaan khusus, contohnya kehamilan atau laktasi serta ada tidaknya komplikasi. Makanan dibagi dalam 3 porsi besar, yaitu makan pagi (20%), siang (30%), dan sore (25%), serta 2-3 porsi kecil untuk kuliner selingan (masing-masing 10-15%).
(2) Kebutuhan protein normal, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total.
(3) Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total , dalam bentuk < 10% dari kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh, 10% dari lemak tidak jenuh ganda, sedangkan sisanya dari lemak tidak jenuh tunggal. Asupan kolesterol kuliner dibatasi, yaitu kurang dari sama dengan 300 mg hari.
(4) Kebutuhan karbohidrat yakni sisa dari kebutuhan energi total, yaitu 60-70%.
(5) Penggunaan gula murni dalam minuman dan kuliner tidak diperbolehkan kecuali jumlahnya sedikit sebagai bumbu. Bila kadar glukosa darah sudah terkendali, diperbolehkan mengkonsums gula murni hingga 5% dari kebutuhan energi total.
(6) Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas. Gula alternatif yakni materi pelengkap selain sakarosa. Ada dua jenis gula alternatif yaitu yang bergizi dan yang tidak bergizi. Gula alternatif bergizi yakni fruktosa, gula alkohol berupa sorbitol, manitol, dan silitol, sedangkan gula alternatif tak bergizi yakni aspartam dan sakarin. Penggunaan gula alternatif hendaknya dalam jumlah terbatas. Fruktosa dalam jumlah 20% dari kebutuhan energi total sanggup meningkatkan kolesterol dan LDL, sedangkan gula alkohol dalam jumlah berlebihan memiliki efek laksatif.
(7) Asupan serat dianjurkan 25 g/hari dengan mengutamakan serat larut air yang sayur dan buah. Menu seimbang rata-rata memenuhi kebutuhan kebutuhan serat sehari.
(8) Pasien DM dengan tekanan darah normal diperbolehkan mengkonsumsi natrium dalam bentuk garam dapur menyerupai orang sehat, yaitu 3000 mg/hari. Apabila mengalami hipertensi, asupan garam harus dikurangi.
(9) Cukup vitamin dan mineral. Apabila asupan dari kuliner cukup, penambahan vitamin dan mineral dalam bentuk suplemen tidak diperlukan.
Bahan Makanan Dianjurkan:
(1) Sumber karbohidrat kompleks, menyerupai nasi, roti, mi, kentang, singkong, ubi, dan sagu.
(2) Sumber protein rendah lemak, menyerupai ikan, ayam tanpa kulit, susu skim, tempe, cahu, dan kacang-kacangan.
(3) Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk kuliner yang gampang dicerna. Makanan terutama diolah dengan cara dipanggang, dikukus, disetup, direbus, dan dibakar.
Bahan Makanan tidak Dianjurkan (dibatasi/dihindari):
(1) Mengandung banyak gula sederhana, seperti: gula pasir, gula jawa; sirop, jam, jeli, buah-buahan yang diawetkan dengan gula, susu kental manis, minuman botol ringan, dan es krim; kue-kue manis, dodol, cake, dan tarcis.
(2) Mengandung banyak lemak, seperti: cake, makan siap saji (fast food), goreng-gorengan.
(3) Mengandung banyak natrium, seperti: ikan asin, telur asin, kuliner yang diawetkan.
Referensi:
Almatsier, S. 2010. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Penyakit diabetes melitus (DM) yakni kumpulan tanda-tanda yang timbul pada seseorang, disebabkan lantaran adanya peningkatan kadar gula atau glukosa darah akhir kekurangan insulin baik diktatorial maupun relatif. Pelaksanaan diet hendaknya disertai dengan latihan jasmani dan perubahan sikap perihal makanan. Sesuai konsensus Pengelolaan Diabetes Melitus di Indonesia (2002) oleh Perkumpulan Endokrinologi Indonesi, penyakit Diabetes Melitus dibagi dalam 4 golongan, yaitu: Diabetes Melitus Tipe I, Diabetes Melitus Tipe II, Diabetes Melitus Tipe Gestasional, dan tipe lainnya.
Tujuan Diet:
Tujuan Diet Penyakit Diabetes Melitus adalah, membantu pasien memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga untuk mendapat kontrol metabolik yang lebih baik, dengan cara:
(1) Mempertahankan kadar glukosa darah biar mendekati normal dengan menyeimbangkan asupan kuliner dengan insulin (endogenous atau exogenous), dengan obat penurun glukosa oral dan acara fisik.
(2) Mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum normal.
(3) Memberi cukup energi untuk cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat tubuh normal.
(4) Menghindari atau menangani komplikasi akut pasien yang memakai insulin menyerupai hipoglikemia, komplikasi jangka pendek, dan jangka usang serta problem yang bekerjasama dengan latihan jasmani.
(5) Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal.
Syarat Diet:
(1) Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat tubuh normal. Kebutuhan energi ditentukan dengan memperhitungkan kebutuhan untuk metabolisme basal sebesar 25-30 kkal/kg BB normal, ditambah kebutuhan untuk acara fisik dan keadaan khusus, contohnya kehamilan atau laktasi serta ada tidaknya komplikasi. Makanan dibagi dalam 3 porsi besar, yaitu makan pagi (20%), siang (30%), dan sore (25%), serta 2-3 porsi kecil untuk kuliner selingan (masing-masing 10-15%).
(2) Kebutuhan protein normal, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total.
(3) Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total , dalam bentuk < 10% dari kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh, 10% dari lemak tidak jenuh ganda, sedangkan sisanya dari lemak tidak jenuh tunggal. Asupan kolesterol kuliner dibatasi, yaitu kurang dari sama dengan 300 mg hari.
(4) Kebutuhan karbohidrat yakni sisa dari kebutuhan energi total, yaitu 60-70%.
(5) Penggunaan gula murni dalam minuman dan kuliner tidak diperbolehkan kecuali jumlahnya sedikit sebagai bumbu. Bila kadar glukosa darah sudah terkendali, diperbolehkan mengkonsums gula murni hingga 5% dari kebutuhan energi total.
(6) Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas. Gula alternatif yakni materi pelengkap selain sakarosa. Ada dua jenis gula alternatif yaitu yang bergizi dan yang tidak bergizi. Gula alternatif bergizi yakni fruktosa, gula alkohol berupa sorbitol, manitol, dan silitol, sedangkan gula alternatif tak bergizi yakni aspartam dan sakarin. Penggunaan gula alternatif hendaknya dalam jumlah terbatas. Fruktosa dalam jumlah 20% dari kebutuhan energi total sanggup meningkatkan kolesterol dan LDL, sedangkan gula alkohol dalam jumlah berlebihan memiliki efek laksatif.
(7) Asupan serat dianjurkan 25 g/hari dengan mengutamakan serat larut air yang sayur dan buah. Menu seimbang rata-rata memenuhi kebutuhan kebutuhan serat sehari.
(8) Pasien DM dengan tekanan darah normal diperbolehkan mengkonsumsi natrium dalam bentuk garam dapur menyerupai orang sehat, yaitu 3000 mg/hari. Apabila mengalami hipertensi, asupan garam harus dikurangi.
(9) Cukup vitamin dan mineral. Apabila asupan dari kuliner cukup, penambahan vitamin dan mineral dalam bentuk suplemen tidak diperlukan.
Bahan Makanan Dianjurkan:
(1) Sumber karbohidrat kompleks, menyerupai nasi, roti, mi, kentang, singkong, ubi, dan sagu.
(2) Sumber protein rendah lemak, menyerupai ikan, ayam tanpa kulit, susu skim, tempe, cahu, dan kacang-kacangan.
(3) Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk kuliner yang gampang dicerna. Makanan terutama diolah dengan cara dipanggang, dikukus, disetup, direbus, dan dibakar.
Bahan Makanan tidak Dianjurkan (dibatasi/dihindari):
(1) Mengandung banyak gula sederhana, seperti: gula pasir, gula jawa; sirop, jam, jeli, buah-buahan yang diawetkan dengan gula, susu kental manis, minuman botol ringan, dan es krim; kue-kue manis, dodol, cake, dan tarcis.
(2) Mengandung banyak lemak, seperti: cake, makan siap saji (fast food), goreng-gorengan.
(3) Mengandung banyak natrium, seperti: ikan asin, telur asin, kuliner yang diawetkan.
Referensi:
Almatsier, S. 2010. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
0 Response to "Diet Penyakit Diabetes Melitus Tanpa Komplikasi"
Posting Komentar