![]() |
| (Image: Harvard Health) |
Gambaran Umum:
Kanker ialah pembelahan dan pertumbuhan sel secara gila yang tidak sanggup dikontrol sehingga cepat menyebar.Sel-sel ini merusak jaringan tubuh sehingga mengganggu fungsi organ tubuh yang terkena.Kanker disebut juga Neoplasma Maligna.Neoplasma ialah massa jaringan yang dibuat oleh sel-sel kanker,sedangkan maligna berarti ganas. Penyebab kanker belum diketahui dengan pasti,tapi sering dikaitkan dengan faktor lingkungan (populasi,bahan kimia,dan obat) dan masakan yang mengandung materi karsinogen.Karsinogenesis atau perkembangan kanker terjadi dalam dua tahap yaitu, tahap inisiasi dan promosi.Inisiasi ialah awal terjadinnya perubahan sel yang disebabkan oleh interaksi bahan-bahan kimia,radiasi,dan virus dengan DNA (Deoxyribo Nukleic Acid) dalam sel.
Masalah Gizi Pada Penyakit Kanker:
Gangguan gizi yang sanggup timbul pada pasien penyakit kanker disebabkan kurangnya asupan makanan,tindakan medik,efek psikologik,dan efek keganasan sel kanker.Gejala kanker dalam keadaan berat dinamakan cacbexia yang manifestasinya secara klinis ialah anoreksia,penurunan berat badan,gangguan refleks,lemas,anemia,kurang energi protein,dan keadaan deplesi secara keseluruhan. Beberapa faktor penyebab gangguan gizi yang sanggup timbul pada penyakit kanker adalah:
(1) Kurang nafsu makan yang disebabkan oleh faktor psikologik dan lost response terhadap kanker berupa cepat kenyang atau perubahan pada indra pengecap (lidah).
(2) Gangguan asupan masakan dan gangguan gizi karena: Gangguan pada kanal cerna,dapat berupa kesulitan mengunyah,menelan,dan penyumbatan; Ganguan peresapan zat gizi; Kehilangan cairan dan elektrolit lantaran muntah-muntah dan diare.
(3) Perubahan metabolisme protein,karbohidrat,dan lemak.
(4) Peningkatan pengeluaran energi.
Tujuan Diet:
Tujuan diet penyakit kanker ialah untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan cara:
(1) Memberikan masakan yang seimbang sesuai dengan keadaan penyakit serta daya terima pasien.
(2) Mencegah atau menghambat penurunan berat tubuh secara berlebihan.
(3) Mengurangi rasa mual, muntah, dan diare.
(4) Mengupayakan perubahan sikap dan sikap sehat terhadap masakan oleh pasien dan keluarganya.
Syarat Diet:
(1) Energi tinggi, yaitu 36 kkal/kg BB untuk pria dan 32 kkal/kg BB untuk perempuan. Apabila pasien berada dalam keadaan gizi kurang, maka kebutuhan energi menjadi 40 kkal/kg BB untuk pria dan 36 kkalkg BB untuk perempuan.
(2) Protein tinggi, yaitu 1-1,5 g/kg BB.
(3) Lemak sedang, yaitu 15-20% dari kebutuhan energi total.
(4) Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total.
(5) Vitamin dan mineral cukup, terutama vitamin A, B kompleks, C dan E. Bila perlu ditambah dalam bentuk suplemen.
(6) Rendah iodium kalau sedang menjalani medikasi radioaktif internal.
(7) Bila imunitas menurun (leukosit 10 ul) atau pasien akan menjalani kemoterapi agresif, pasien harus menerima masakan yang steril.
(8) Porsi makan kecil dan sering diberikan.
Jenis Diet dan Indikasi Pemberian:
Jenis diet untuk pasien penyakit kanker sangat tergantung pada keadaan pasien, perkembangan penyakit, dan kemampuan untuk mendapatkan makanannya. Oleh alasannya ialah itu, diit hendaknya disusun secara individual. Jenis masakan atau diit yang diberikan hendaknya memperhatikan nafsu makan, perubahan indra kecap, rasa cepat kenyang, mual, penurunan berat tubuh dan akhir pengobatan. Sesuai dengan keadaan pasien, masakan sanggup diberikan secara oral, enteral, maupun parenteral. Makanan sanggup diberikan dalam bentuk masakan padat, masakan cair atau kombinasi. Untuk masakan padat sanggup berbentuk masakan biasa, masakan lunak atau masakan lumat.
Pedoman Untuk Mengatasi Masalah Makan:
(1) Bila pasien menderita anorexia: Dianjurkan makan masakan yang disukai atau sanggup diterima walaupun tidak lapar, Hindari minum sebelum makan, Tekankan bahwa makan ialah cuilan penting dalam agenda pengobatan, Olahraga sesuai dengan kemampuan penderita.
(2) Bila ada perubahan pengecapan: Makanan atau minuman diberikan dengan suhu kamar atau dingin, Tambahkan bumbu masakan yang sesuai untuk menambah rasa, Minuman diberikan dalam bentuk segar menyerupai sari buah atau jus.
(3) Bila ada kesulitan mengunyah dan menelan: Minum dengan memakai sedotan, Makanan atau minuman diberikan dengan suhu kamar atau dingin, Bentuk masakan disaring atau cair, Hindari masakan terlalu asam atau asin.
(4) Bila lisan kering: Makanan atau minuman diberikan dengan suhu dingin, Bentuk masakan cair, Kunyah permen karet atau Hard Candy (permen keras).
(5) Bila Mual dan Muntah: Beri masakan kering, Hindari masakan yang berbau merangsang, Hindari masakan lemak tinggi, Makan dan minum perlahan-lahan, Hindari masakan atau minuman terlalu manis, Batasi Cairan pada dikala makan, Tidak tiduran sesudah makan.
Referensi:
Almatsier, S. 2010. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kanker ialah pembelahan dan pertumbuhan sel secara gila yang tidak sanggup dikontrol sehingga cepat menyebar.Sel-sel ini merusak jaringan tubuh sehingga mengganggu fungsi organ tubuh yang terkena.Kanker disebut juga Neoplasma Maligna.Neoplasma ialah massa jaringan yang dibuat oleh sel-sel kanker,sedangkan maligna berarti ganas. Penyebab kanker belum diketahui dengan pasti,tapi sering dikaitkan dengan faktor lingkungan (populasi,bahan kimia,dan obat) dan masakan yang mengandung materi karsinogen.Karsinogenesis atau perkembangan kanker terjadi dalam dua tahap yaitu, tahap inisiasi dan promosi.Inisiasi ialah awal terjadinnya perubahan sel yang disebabkan oleh interaksi bahan-bahan kimia,radiasi,dan virus dengan DNA (Deoxyribo Nukleic Acid) dalam sel.
Masalah Gizi Pada Penyakit Kanker:
Gangguan gizi yang sanggup timbul pada pasien penyakit kanker disebabkan kurangnya asupan makanan,tindakan medik,efek psikologik,dan efek keganasan sel kanker.Gejala kanker dalam keadaan berat dinamakan cacbexia yang manifestasinya secara klinis ialah anoreksia,penurunan berat badan,gangguan refleks,lemas,anemia,kurang energi protein,dan keadaan deplesi secara keseluruhan. Beberapa faktor penyebab gangguan gizi yang sanggup timbul pada penyakit kanker adalah:
(1) Kurang nafsu makan yang disebabkan oleh faktor psikologik dan lost response terhadap kanker berupa cepat kenyang atau perubahan pada indra pengecap (lidah).
(2) Gangguan asupan masakan dan gangguan gizi karena: Gangguan pada kanal cerna,dapat berupa kesulitan mengunyah,menelan,dan penyumbatan; Ganguan peresapan zat gizi; Kehilangan cairan dan elektrolit lantaran muntah-muntah dan diare.
(3) Perubahan metabolisme protein,karbohidrat,dan lemak.
(4) Peningkatan pengeluaran energi.
Tujuan Diet:
Tujuan diet penyakit kanker ialah untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan cara:
(1) Memberikan masakan yang seimbang sesuai dengan keadaan penyakit serta daya terima pasien.
(2) Mencegah atau menghambat penurunan berat tubuh secara berlebihan.
(3) Mengurangi rasa mual, muntah, dan diare.
(4) Mengupayakan perubahan sikap dan sikap sehat terhadap masakan oleh pasien dan keluarganya.
Syarat Diet:
(1) Energi tinggi, yaitu 36 kkal/kg BB untuk pria dan 32 kkal/kg BB untuk perempuan. Apabila pasien berada dalam keadaan gizi kurang, maka kebutuhan energi menjadi 40 kkal/kg BB untuk pria dan 36 kkalkg BB untuk perempuan.
(2) Protein tinggi, yaitu 1-1,5 g/kg BB.
(3) Lemak sedang, yaitu 15-20% dari kebutuhan energi total.
(4) Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total.
(5) Vitamin dan mineral cukup, terutama vitamin A, B kompleks, C dan E. Bila perlu ditambah dalam bentuk suplemen.
(6) Rendah iodium kalau sedang menjalani medikasi radioaktif internal.
(7) Bila imunitas menurun (leukosit 10 ul) atau pasien akan menjalani kemoterapi agresif, pasien harus menerima masakan yang steril.
(8) Porsi makan kecil dan sering diberikan.
Jenis Diet dan Indikasi Pemberian:
Jenis diet untuk pasien penyakit kanker sangat tergantung pada keadaan pasien, perkembangan penyakit, dan kemampuan untuk mendapatkan makanannya. Oleh alasannya ialah itu, diit hendaknya disusun secara individual. Jenis masakan atau diit yang diberikan hendaknya memperhatikan nafsu makan, perubahan indra kecap, rasa cepat kenyang, mual, penurunan berat tubuh dan akhir pengobatan. Sesuai dengan keadaan pasien, masakan sanggup diberikan secara oral, enteral, maupun parenteral. Makanan sanggup diberikan dalam bentuk masakan padat, masakan cair atau kombinasi. Untuk masakan padat sanggup berbentuk masakan biasa, masakan lunak atau masakan lumat.
Pedoman Untuk Mengatasi Masalah Makan:
(1) Bila pasien menderita anorexia: Dianjurkan makan masakan yang disukai atau sanggup diterima walaupun tidak lapar, Hindari minum sebelum makan, Tekankan bahwa makan ialah cuilan penting dalam agenda pengobatan, Olahraga sesuai dengan kemampuan penderita.
(2) Bila ada perubahan pengecapan: Makanan atau minuman diberikan dengan suhu kamar atau dingin, Tambahkan bumbu masakan yang sesuai untuk menambah rasa, Minuman diberikan dalam bentuk segar menyerupai sari buah atau jus.
(3) Bila ada kesulitan mengunyah dan menelan: Minum dengan memakai sedotan, Makanan atau minuman diberikan dengan suhu kamar atau dingin, Bentuk masakan disaring atau cair, Hindari masakan terlalu asam atau asin.
(4) Bila lisan kering: Makanan atau minuman diberikan dengan suhu dingin, Bentuk masakan cair, Kunyah permen karet atau Hard Candy (permen keras).
(5) Bila Mual dan Muntah: Beri masakan kering, Hindari masakan yang berbau merangsang, Hindari masakan lemak tinggi, Makan dan minum perlahan-lahan, Hindari masakan atau minuman terlalu manis, Batasi Cairan pada dikala makan, Tidak tiduran sesudah makan.
Referensi:
Almatsier, S. 2010. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

0 Response to "Diet Penyakit Kanker (Dpk)"
Posting Komentar