![]() |
(Image: Family Doctor) |
Gambaran Umum:
Purin ialah protein dari golongan nukleoprotein. Sedangkan asam urat merupakan hasil final dari metabolisme purin. Peningkatan asam urat disebabkan lantaran produksi asam urat meningkat atau pengeluaran asam urat menurun. Peningkatan produksi asam urat berasal dari masakan yang banyak mengandung protein yang karenanya peningkatan pembentukan purin (pada penyakit tertentu). Pengeluaran asam urat menurun terjadi pada penyakit ginjal atau dengan derma obat-obat tertentu. Kadar asam urat yang berlebihan dalam darah sanggup mengakibatkan penimbunan kristal asam urat pada cairan sendi (penyakit gout) dan dalam ginjal (batu ginjal).
Purine, suatu produk menengah metabolisme protein yang terdapat dalam setiap sel, menambah kumpulan asam urat tubuh setelah metabolisme. Oleh lantaran kebanyakan masakan yang kaya purin juga kaya protein dan oleh lantaran asam urat ialah produk final metabolisme protein, maka diet rendah purin juga harus mengandung protein sedang.
Tujuan Diet:
(1) Mengurangi pembentukan asam urat dengan cara mengurangi derma masakan tinggi purin.
(2) Menormalkan berat badan.
Syarat Diet:
(1) Mengkonsumi masakan rendah purin, yaitu 120-150 mg sehari.
(2) Hidrat arang tinggi. Hidrat arang membantu pengeluaran asam urat.
(3) Banyak cairan untuk membantu pengeluaran asam urat.
(4) Cukup kalori, protein, mineral, dan vitamin.
Prinsip Diet:
(1) Diet penyakit gout dan hiperurisemia merupakan diet rendah purin dengan cara menghindari atau membatasi jenis-jenis masakan yang tinggi purin.
(2) Karena asam urat lebih gampang larut dalam urine yang alkalis, diet rendah purin harus mengandung lebih banyak hidrat arang dan lebih sedikit lemak dengan jumlah cairan yang memadai untuk membantu pengeluaran kelebihan asam urat.
(3) Kandungan lemak yang tinggi dalam masakan akan mengakibatkan asidosis yaitu keasaman darah yang berlebihan lantaran penumpukan karbondioksida dalam darah (karena pembentukan keton bodies yang terdiri dari asam asetoasetat, asam β-hidroksibutirat dan aseton) yang menciptakan urine menjadi lebih asam sehingga menyulitkan ekskresi asam urat.
Bahan Makanan Dianjurkan:
(1) Sumber Karbohidrat = Semua sumber karbohidrat.
(2) Sumber Protein Hewani = daging atau ayam, ikan tongkol, tenggiri, bawal, banding 50 g/hari, telur, susu, keju.
(3) Sumber Protein nabati = kacang-kacangan kering maksimal 25 g, tahu, tempe dan oncom maksimal 50 g.
(4) Sayur-sayuran = Semua sayuran kecuali asparagus, kacang polong, kacang buncis, kembang kol, bayam, jamur maksimum 50 g/hari.
(5) Buah-buahan = Semua jenis buah.
(6) Minuman = Teh, kopi dan minuman mengandung soda
(7) Bumbu = Semua macam bumbu.
Bahan Makanan tidak Dianjurkan:
(1) Sumber Protein Hewani = sardine, kerang, jantung, hati, usus, limpa, paru-paru, otak, ekstrak daging, kaldu, bebek, angsa dan burung.
(2) Minuman = Minuman dan masakan yang mengandung alkohol.
(3) Ragi.
Referensi:
Almatsier, S. 2010. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Purin ialah protein dari golongan nukleoprotein. Sedangkan asam urat merupakan hasil final dari metabolisme purin. Peningkatan asam urat disebabkan lantaran produksi asam urat meningkat atau pengeluaran asam urat menurun. Peningkatan produksi asam urat berasal dari masakan yang banyak mengandung protein yang karenanya peningkatan pembentukan purin (pada penyakit tertentu). Pengeluaran asam urat menurun terjadi pada penyakit ginjal atau dengan derma obat-obat tertentu. Kadar asam urat yang berlebihan dalam darah sanggup mengakibatkan penimbunan kristal asam urat pada cairan sendi (penyakit gout) dan dalam ginjal (batu ginjal).
Purine, suatu produk menengah metabolisme protein yang terdapat dalam setiap sel, menambah kumpulan asam urat tubuh setelah metabolisme. Oleh lantaran kebanyakan masakan yang kaya purin juga kaya protein dan oleh lantaran asam urat ialah produk final metabolisme protein, maka diet rendah purin juga harus mengandung protein sedang.
Tujuan Diet:
(1) Mengurangi pembentukan asam urat dengan cara mengurangi derma masakan tinggi purin.
(2) Menormalkan berat badan.
Syarat Diet:
(1) Mengkonsumi masakan rendah purin, yaitu 120-150 mg sehari.
(2) Hidrat arang tinggi. Hidrat arang membantu pengeluaran asam urat.
(3) Banyak cairan untuk membantu pengeluaran asam urat.
(4) Cukup kalori, protein, mineral, dan vitamin.
Prinsip Diet:
(1) Diet penyakit gout dan hiperurisemia merupakan diet rendah purin dengan cara menghindari atau membatasi jenis-jenis masakan yang tinggi purin.
(2) Karena asam urat lebih gampang larut dalam urine yang alkalis, diet rendah purin harus mengandung lebih banyak hidrat arang dan lebih sedikit lemak dengan jumlah cairan yang memadai untuk membantu pengeluaran kelebihan asam urat.
(3) Kandungan lemak yang tinggi dalam masakan akan mengakibatkan asidosis yaitu keasaman darah yang berlebihan lantaran penumpukan karbondioksida dalam darah (karena pembentukan keton bodies yang terdiri dari asam asetoasetat, asam β-hidroksibutirat dan aseton) yang menciptakan urine menjadi lebih asam sehingga menyulitkan ekskresi asam urat.
Bahan Makanan Dianjurkan:
(1) Sumber Karbohidrat = Semua sumber karbohidrat.
(2) Sumber Protein Hewani = daging atau ayam, ikan tongkol, tenggiri, bawal, banding 50 g/hari, telur, susu, keju.
(3) Sumber Protein nabati = kacang-kacangan kering maksimal 25 g, tahu, tempe dan oncom maksimal 50 g.
(4) Sayur-sayuran = Semua sayuran kecuali asparagus, kacang polong, kacang buncis, kembang kol, bayam, jamur maksimum 50 g/hari.
(5) Buah-buahan = Semua jenis buah.
(6) Minuman = Teh, kopi dan minuman mengandung soda
(7) Bumbu = Semua macam bumbu.
Bahan Makanan tidak Dianjurkan:
(1) Sumber Protein Hewani = sardine, kerang, jantung, hati, usus, limpa, paru-paru, otak, ekstrak daging, kaldu, bebek, angsa dan burung.
(2) Minuman = Minuman dan masakan yang mengandung alkohol.
(3) Ragi.
Referensi:
Almatsier, S. 2010. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
0 Response to "Diet Purin Rendah (Dpr)"
Posting Komentar