![]() |
(Image: Michigan Medicine) |
Gambaran Umum:
Transplantasi ginjal yaitu terapi pengganti dengan cara mengganti ginjal yang sakit dengan ginjal donor. Setelah transplantasi sering terjadi hiperkatabolisme protein, kegemukan, dan hiperlipidemia. Diet pada bulan pertama sehabis tranplantasi yaitu energi cukup dengan protein tinggi, sehabis itu berubah menajdi energi dan protein cukup. Karena diet sangat tergantung pada keadaan pasien, penyusunan diet dilakukan secara individual.
Tujuan Diet:
(1) Mencapai dan mempertahankan status gizi yang optimal.
(2) Mencegah hiperlipidemia.
(3) Mencegah ketidaktahanan terhadap glukosa.
(4) Mempercepat penyembuhan.
Syarat Diet:
(1) Energi cukup, yaitu 30-35 kkal/kg BB/hari.
(2) Protein tinggi pada bulan pertama sehabis transplantasi, yaitu 1,3-1,5 g/kg BB hari; sehabis satu bulan menjadi 1 g/kg BB/hari.
(3) Lemak sedang, yaitu < 30% dari kebutuhan energi total. Batasi pemakaian lemak jenuh.
(4) Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi yang berasal dari protein dan lemak. Untuk mencegah ketidaktahanan terhadap glukosa, batasi pemakaian gula sederhana dan usahakan makanan berserat tingi.
(5) Kolesterol < 300 mg/hari, untuk mencegah hiperlipidemia.
(6) Kalsium tinggi, yaitu 800-1200 mg/hari.
(7) Fosfor sama dengan kebutuhan kalsium untuk mengatasi perembesan rendah.
(8) Natrium, kalium, dan cairan tidak perlu dibatasi, kecuali jika ada indikasi gangguan fungsi ginjal.
(9) Bila perlu beri perhiasan kalsium, magnesium, tiamin, dan vitamin D.
(10) Apabila sehabis transplantasi, lalu ginjal gagal berfungsi, maka proposal diet diubahsuaikan dengan kondisi pasien (kembali ke Diet Penyakit Ginjal Kronik atau Diet Hemodialisis).
Jenis Diet dan Indikasi Pemberian:
Ada 2 jenis diet yang diberikan sehabis transplantasi ginjal, yaitu:
(1) Diet Transplantasi I/DT I (setelah transplantasi hingga dengan sebulan)
(2) Diet Transplantasi II/DT II (setelah sebulan transplantasi)
Bahan Makanan Dianjurkan:
Sumber lemak tidak jenuh ganda, sayur-sayuran, dan buah-buahan.
Bahan Makanan tidak Dianjurkan:
Sumber lemak jenuh, sumber kolesterol, sumber gula sederhana menyerupai gula pasit, gula merah, madu, dan makanan anggun yang berlebihan jika terjadi hiperkolesterolemia atau hipertrigliseridemia.
Referensi:
Almatsier, S. 2010. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Transplantasi ginjal yaitu terapi pengganti dengan cara mengganti ginjal yang sakit dengan ginjal donor. Setelah transplantasi sering terjadi hiperkatabolisme protein, kegemukan, dan hiperlipidemia. Diet pada bulan pertama sehabis tranplantasi yaitu energi cukup dengan protein tinggi, sehabis itu berubah menajdi energi dan protein cukup. Karena diet sangat tergantung pada keadaan pasien, penyusunan diet dilakukan secara individual.
Tujuan Diet:
(1) Mencapai dan mempertahankan status gizi yang optimal.
(2) Mencegah hiperlipidemia.
(3) Mencegah ketidaktahanan terhadap glukosa.
(4) Mempercepat penyembuhan.
Syarat Diet:
(1) Energi cukup, yaitu 30-35 kkal/kg BB/hari.
(2) Protein tinggi pada bulan pertama sehabis transplantasi, yaitu 1,3-1,5 g/kg BB hari; sehabis satu bulan menjadi 1 g/kg BB/hari.
(3) Lemak sedang, yaitu < 30% dari kebutuhan energi total. Batasi pemakaian lemak jenuh.
(4) Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi yang berasal dari protein dan lemak. Untuk mencegah ketidaktahanan terhadap glukosa, batasi pemakaian gula sederhana dan usahakan makanan berserat tingi.
(5) Kolesterol < 300 mg/hari, untuk mencegah hiperlipidemia.
(6) Kalsium tinggi, yaitu 800-1200 mg/hari.
(7) Fosfor sama dengan kebutuhan kalsium untuk mengatasi perembesan rendah.
(8) Natrium, kalium, dan cairan tidak perlu dibatasi, kecuali jika ada indikasi gangguan fungsi ginjal.
(9) Bila perlu beri perhiasan kalsium, magnesium, tiamin, dan vitamin D.
(10) Apabila sehabis transplantasi, lalu ginjal gagal berfungsi, maka proposal diet diubahsuaikan dengan kondisi pasien (kembali ke Diet Penyakit Ginjal Kronik atau Diet Hemodialisis).
Jenis Diet dan Indikasi Pemberian:
Ada 2 jenis diet yang diberikan sehabis transplantasi ginjal, yaitu:
(1) Diet Transplantasi I/DT I (setelah transplantasi hingga dengan sebulan)
(2) Diet Transplantasi II/DT II (setelah sebulan transplantasi)
Bahan Makanan Dianjurkan:
Sumber lemak tidak jenuh ganda, sayur-sayuran, dan buah-buahan.
Bahan Makanan tidak Dianjurkan:
Sumber lemak jenuh, sumber kolesterol, sumber gula sederhana menyerupai gula pasit, gula merah, madu, dan makanan anggun yang berlebihan jika terjadi hiperkolesterolemia atau hipertrigliseridemia.
Referensi:
Almatsier, S. 2010. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
0 Response to "Diet Transplantasi Ginjal (Dtg)"
Posting Komentar