![]() |
(Image: Healing Lifestyles & Spas) |
Gambaran Umum:
Diet tinggi serat yaitu modifikasi dari susunan makanan biasa dengan menambah materi pangan yang banyak mengandung serat pangan. Serat makanan yaitu polisakarida non pati yang terdapat dalam semua makanan nabati. Serat tidak sanggup dicerna oleh enzim cerna tapi besar lengan berkuasa baik untuk kesehatan. Serat terdiri atas dua golongan, yaitu serat larut air dan tidak larut air. Serat tidak larut air yaitu selulosa, hemiselulosa, dan lignin yang sanggup melancarkan defekasi sehingga mencegah obstipasi, hemoroid, dan diverticulosis. Serat larut air yaitu pectin, gum dan mukilase yang sanggup mengikat asam empedu sehingga sanggup menurunkan perembesan lemak dan kolestrol darah, sehingga menurunkan resiko, mencegah, atau meringankan penyakit jantung coroner dan disiplidemia. Pada umumnya, makanan serat tinggi mengandung energi rendah, dengan demikian sanggup membantu menurunkan berat badan. Diet Serat Tinggi menjadikan rasa kenyang sehingga menunda rasa lapar.
Tujuan Diet:
Tujuan Diet Serat Tinggi yaitu untuk memberi makanan sesuai kebutuhan gizi yang tinggi serat sehingga sanggup merangsang peristaltik usus supaya defekasi berjalan norma.
Syarat Diet:
(1) Energi cukup sesuai dengan umur, gender, dan aktivitas.
(2) Protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total.
(3) Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total.
(4) Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total.
(5) Vitamin dan mineral tinggi, terutama vitamin B untuk memelihara kekuatan otot susukan cerna.
(6) Cairan tinggi, yaitu 2-2,5 liter untuk membantu memperlancar defekasi. Pemberian minum sebelum makan akan membantu merangsang peristaltik usus.
(7) Serat tinggi, yaitu 30-50 g/hari terutama serat tidak larut air yang berasal dari beras tumbuk, beras merah, roti whole wheat, sayuran, dan buah.
Indikasi Pemberian:
Diet serat tinggi diberikan kepada pasien konstipasi kronis dan penyakit divertikulosis. Lama proteksi diet diadaptasi dengan perkembangan penyakit.
Makanan Dianjurkan:
(1) Sumber Karbohidrat = Beras tumbuk/merah, havermout, roti whole wheat.
(2) Sumber Protein Nabati = Kacang-kacangan yang dikonsumsi dengan kulitnya menyerupai kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau, dan hasil olah kacang-kacangan, menyerupai tempe.
(3) Sayur-sayuran = Sayuran yang serat tinggi, menyerupai daun singkong daun kacang panjang, daun pepaya, brokoli, jagung muda, oyong, pare, kacang panjang, buncis, dan ketimun.
(4) Buah-buahan = Buah-buahan yang berserat tinggi, menyerupai jeruk (dimakan dengan selaputnya), nanas, mangga, salak, pisang, pepaya, sirsak serta buah yang dimakan dengan kulitnya, menyerupai apel, anggur, belimbing, pir, dan jambu biji.
Referensi:
Almatsier, S. 2010. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Diet tinggi serat yaitu modifikasi dari susunan makanan biasa dengan menambah materi pangan yang banyak mengandung serat pangan. Serat makanan yaitu polisakarida non pati yang terdapat dalam semua makanan nabati. Serat tidak sanggup dicerna oleh enzim cerna tapi besar lengan berkuasa baik untuk kesehatan. Serat terdiri atas dua golongan, yaitu serat larut air dan tidak larut air. Serat tidak larut air yaitu selulosa, hemiselulosa, dan lignin yang sanggup melancarkan defekasi sehingga mencegah obstipasi, hemoroid, dan diverticulosis. Serat larut air yaitu pectin, gum dan mukilase yang sanggup mengikat asam empedu sehingga sanggup menurunkan perembesan lemak dan kolestrol darah, sehingga menurunkan resiko, mencegah, atau meringankan penyakit jantung coroner dan disiplidemia. Pada umumnya, makanan serat tinggi mengandung energi rendah, dengan demikian sanggup membantu menurunkan berat badan. Diet Serat Tinggi menjadikan rasa kenyang sehingga menunda rasa lapar.
Tujuan Diet:
Tujuan Diet Serat Tinggi yaitu untuk memberi makanan sesuai kebutuhan gizi yang tinggi serat sehingga sanggup merangsang peristaltik usus supaya defekasi berjalan norma.
Syarat Diet:
(1) Energi cukup sesuai dengan umur, gender, dan aktivitas.
(2) Protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total.
(3) Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total.
(4) Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total.
(5) Vitamin dan mineral tinggi, terutama vitamin B untuk memelihara kekuatan otot susukan cerna.
(6) Cairan tinggi, yaitu 2-2,5 liter untuk membantu memperlancar defekasi. Pemberian minum sebelum makan akan membantu merangsang peristaltik usus.
(7) Serat tinggi, yaitu 30-50 g/hari terutama serat tidak larut air yang berasal dari beras tumbuk, beras merah, roti whole wheat, sayuran, dan buah.
Indikasi Pemberian:
Diet serat tinggi diberikan kepada pasien konstipasi kronis dan penyakit divertikulosis. Lama proteksi diet diadaptasi dengan perkembangan penyakit.
Makanan Dianjurkan:
(1) Sumber Karbohidrat = Beras tumbuk/merah, havermout, roti whole wheat.
(2) Sumber Protein Nabati = Kacang-kacangan yang dikonsumsi dengan kulitnya menyerupai kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau, dan hasil olah kacang-kacangan, menyerupai tempe.
(3) Sayur-sayuran = Sayuran yang serat tinggi, menyerupai daun singkong daun kacang panjang, daun pepaya, brokoli, jagung muda, oyong, pare, kacang panjang, buncis, dan ketimun.
(4) Buah-buahan = Buah-buahan yang berserat tinggi, menyerupai jeruk (dimakan dengan selaputnya), nanas, mangga, salak, pisang, pepaya, sirsak serta buah yang dimakan dengan kulitnya, menyerupai apel, anggur, belimbing, pir, dan jambu biji.
Referensi:
Almatsier, S. 2010. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
0 Response to "Diet Serat Tinggi (Dst)"
Posting Komentar