Pesan yang disampaikan oleh pengirim kepada akseptor sanggup dikemas secara verbal dengan kata-kata atau nonverbal tanpa kata-kata. Komunikasi yang pesannya dikemas secara verbal disebut komunikasi verbal, sedangkan komunikasi yang pesannya dikemas secara nonverbal disebut komunikasi nonverbal. Jadi, komunikasi verbal ialah penyampaian makna dengan menggunakan kata-kata. Sedang komunikasi nonverbal tidak menggunakan kata-kata. Dalam komunikasi sehari-hari 35% berupa komunikasi verbal dan 65% berupa komunikasi nonverbal.
KOMUNIKASI VERBAL
Komunikasi verbal ialah suatu bentuk komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan cara tertulis atau dengan cara lisan.
Definisi komunikasi verbal yang lainnya ialah suatu jenis dari kegiatan percakapan atau penyampaian pesan maupun gosip yang dilakukan seseorang kepada orang lain, baik itu disampaikannya secara ekspresi maupun secara tulisan.
Adapun arti yang lainnya dari komunikasi verbal yaitu sebuah proses penyampaian pikiran, pesan ataupun perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan simbol-simbol yang menggunakan satu kata ataupun lebih sebagai medianya, dan media yang umumnya dipakai yaitu bahasa, lantaran bahasa sanggup menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain.
Komunikasi verbal yang melalui ekspresi bisa di sampaikan kepada akseptor gosip dengan menggunakan media, ibarat contohnya memberikan gosip melalui telepon. Dan komunikasi verbal yang melalui goresan pena dilakukan secara tidak pribadi antara yang memberikan gosip (komunikator) dan akseptor gosip (komunikan), misal komunikasinya yang dilakukan dengan menggunakan media ibarat surat-menyurat.
Jenis komunikasi verbal :
1. Berbicara dan menulis
Bericara ialah komunikasi verbal-vokal. Sedangkan menulis ialah komunikasi verbal-nonvocal. Contoh komunikasi verbal-vocal ialah presentasi dalam rapat dan pola komunikasi verbal-nonvocal ialah surat-menyurat bisnis.
2. Mendengarkan dan membaca
Mendengar dan mendengarkan berbeda, mendengar berarti semata-mata memungut getaran bunyi sedangkan mendengarkan ialah mengambil makna dari apa yang di dengar. Mendengarkan melibatkan 4 unsur, yaitu mendengar, memperhatikan, memahami dan mengingat. Membaca ialah suatu cara untuk mendapatkan gosip dari sesuatu yang ditulis.
Ada beberapa unsur penting dalam komunikasi verbal, yaitu :
1. Bahasa
Pada dasarnya bahasa ialah suatu system lambang yang memungkinkan orang menyebarkan makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang dipergunakan ialah bahasa verbal entah lisan, tertulis pada kertas, ataupun elektronik. Bahasa suatu bangsa atau suku berasal dari interaksi dan kekerabatan antara warganya satu sama lain. Bahasa mempunyai banyak fungsi, namun sekurang-kurangnya ada tiga fungsi yang erat hubungannya dalam membuat komunikasi yang efektif. Ketiga fungsi itu ialah : Untuk mempelajari wacana dunia sekeliling kita, Untuk membina kekerabatan yang baik di antara sesama manusia, Untuk menciptaakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia. Menurut para ahli, ada tiga teori yang membicarakan sehingga orang bisa mempunyai kemampuan berbahasa, yaitu : (a) Teori pertama disebut Operant Conditioning yang dikembangkan oleh spesialis psikologi behavioristik yang berjulukan B. F. Skinner (1957). Teori ini menekankan unsur rangsangan (stimulus) dan jawaban (response) atau lebih dikenal dengan istilah S-R. teori ini menyatakan bahwa jikalau satu organism dirangsang oleh stimuli dari luar, orang cenderung akan member reaksi. Anak-anak mengetahui bahasa lantaran ia diajar oleh orang tuanya atau memalsukan apa yang diucapkan oleh orang lain. (b) Teori kedua ialah teori kognitif yang dikembangkan oleh Noam Chomsky. Menurutnya kemampuan berbahasa yang ada pada insan ialah pembawaan biologis yang dibawa dari lahir. (c) Teori ketiga disebut Mediating theory atau teori penengah. Dikembangkan oleh Charles Osgood. Teori ini menekankan bahwa insan dalam mengembangkan kemampuannya berbahasa, tidak saja bereaksi terhadap rangsangan (stimuli) yang diterima dari luar, tetapi juga dipengaruhi oleh proses internal yang terjadi dalam dirinya.
2. Kata
Kata merupakan unti lambang terkecil dalam bahasa. Kata ialah lambing yang melambangkan atau mewakili sesuatu hal, entah orang, barang, kejadian, atau keadaan. Jadi, kata itu bukan orang, barang, kejadian, atau keadaan sendiri. Makna kata tidak ada pada pikiran orang. Tidak ada kekerabatan pribadi antara kata dan hal. Yang bekerjasama pribadi hanyalah kata dan pikiran orang.
KOMUNIKASI NONVERBAL
Komunikasi non verbal ialah kebalaikan dari komunikasi verbal yaitu suatu proses dari komunikasi yang dimana penyampaian gosip atau pesannya tidak menggunakan kata-kata komunikasi ini sering disebut juga dengan bahasa isyarat. Bentuk dari komunikasi nonverbal ini menggunakan gerakan ibarat misalnya: bahasa tubuh, ekspresi wajah, dengan kontak mata dan lain sebagainya.
Atau definisi komunikasi non verbal yang lainnya yaitu satu cara penyampaian pesan atau gosip kepada orang lain tanpa menggunakan ucapan atau kata-kata, akan tetapi caranya menggunakan gerakan atau isyarat.
Di dalam kehidupan komunikasi non verbal lebih banyak dipakai daripada komunikasi verbal, di dalam berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi ini ikut di gunakan. Sebab komunikasi non verbal sifatnya tetap dan selalu ada. Komunikasi non verbal terbilang lebih jujur dalam mengungkapkan hal-hal yang akan di ungkapkan lantaran komunikasi ini spontan.
Komunikasi non verbal sanggup berupa bahasa tubuh, tanda (sign), tindakan/perbuatan (action) atau objek (object). Bahasa Tubuh : Bahasa badan yang berupa raut wajah, gerak kepala, gerak tangan,, gerak-gerik badan mengungkapkan banyak sekali perasaan, isi hati, isi pikiran, kehendak, dan sikap orang. Tanda : Dalam komunikasi nonverbal tanda mengganti kata-kata, misalnya, bendera, rambu-rambu kemudian lintas darat, laut, udara; isyarat dalam olahraga. Tindakan/perbuatan : Ini bahu-membahu tidak khusus dimaksudkan mengganti kata-kata, tetapi sanggup menghantarkan makna. Misalnya, menggebrak meja dalam pembicaraan, menutup pintu keras-keras pada waktu meninggalkan rumah, menekan gas kendaraan beroda empat kuat-kuat. Semua itu mengandung makna tersendiri. Objek : Objek sebagai bentuk komunikasi nonverbal juga tidak mengganti kata, tetapi sanggup memberikan arti tertentu. Misalnya, pakaian, komplemen dandan, rumah, perabot rumah, harta benda, kendaraan, hadiah.
Hal menarik dari komunikasi nonverbal ialah studi Albert Mahrabian (1971) yang menyimpulkan bahwa tingkat kepercayaan dari pembicaraan orang hanya 7% berasal dari bahasa verbal, 38% dari vocal suara, dan 55% dari ekspresi muka. Ia juga menambahkan bahwa jikalau terjadi kontradiksi antara apa yang diucapkan seseorang dengan perbuatannya, orang lain cenderung mempercayai hal-hal yang bersifat nonverbal. Oleh alasannya ialah itu, Mark knapp (1978) menyebut bahwa penggunaan kode nonverbal dalam berkomunikasi mempunyai fungsi untuk :
1. Meyakinkan apa yang diucapkannya (repetition)
2. Menunjukkan perasaan dan emosi yang tidak bisa diutarakan dengan kata-kata (substitution)
3. Menunjukkan jati diri sehingga orang lain bisa mengenalnya (identity)
4. Menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasakan belum sempurna.
Jenis-jenis komunikasi nonverbal :
1. Sentuhan , sentuhan sebagai komunikasi verbal
Haptik ialah bidang yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi nonverbal. Sentuhan sanggup termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Masing-masing bentuk komunikasi ini memberikan pesan wacana tujuan atau perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan juga sanggup menimbulkan suatu perasaan pada sang akseptor sentuhan, baik positif ataupun negatif.
2. Kronemik, penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal
Kronemik ialah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal mencakup durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya acara yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality).
3. Gerakan tubuh, mencakup kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh.
Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan badan mencakup kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan badan biasanya dipakai untuk menggantikan suatu kata atau frasa, contohnya mengangguk untuk menyampaikan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; memperlihatkan perasaan, contohnya memukul meja untuk memperlihatkan kemarahan; untuk mengatur atau menngendalikan jalannya percakapan; atau untuk melepaskan ketegangan.
4. Proxemik, yaitu jarak, daerah atau lokasi posisi
Proxemik atau bahasa ruang, yaitu jarak yang Anda gunakan ketika berkomunikasi dengan orang lain, termasuk juga daerah atau lokasi posisi Anda berada. Pengaturan jarak memilih seberapa jauh atau seberapa dekat tingkat keakraban Anda dengan orang lain, memperlihatkan seberapa besar penghargaan, suka atau tidak suka dan perhatian Anda terhadap orang lain, selain itu juga memperlihatkan simbol sosial. Dalam ruang personal, sanggup dibedakan menjadi 4 ruang interpersonal :
a. Jarak intim = Jarak dari mulai bersentuhan hingga jarak satu setengah kaki. Biasanya jarak ini untuk bercinta, melindungi, dan menyenangkan.
b. Jarak personal = Jarak yang memperlihatkan perasaan masing – masing pihak yang berkomunikasi dan juga memperlihatkan keakraban dalam suatu hubungan, jarak ini berkisar antara satu setengah kaki hingga empat kaki.
c. Jarak sosial = Dalam jarak ini pembicara menyadari betul kehadiran orang lain, lantaran itu dalam jarak ini pembicara berusaha tidak mengganggu dan menekan orang lain, keberadaannya terlihat dari pengaturan jarak antara empat kaki hingga dua belas kaki.
d. Jarak publik = Jarak publik yakni berkisar antara dua belas kaki hingga tak terhingga
5. Vokalik, unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara bicara
Vokalik atau paralanguage ialah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Ilmu yang mempelajari hal ini disebut paralinguistik. Contohnya ialah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Selain itu, penggunaan suara-suara pengisi ibarat “mm”, “e”, “o”, “um”, dikala berbicara juga tergolong unsur vokalik, dan dalam komunikasi yang baik hal-hal ibarat ini harus dihindari.
6. Lingkungan, diantaranya ialah penggunaan ruang, jarak, temperatur, penerangan, dan warna. Lingkungan juga sanggup dipakai untuk memberikan pesan-pesan tertentu. Diantaranya ialah penggunaan ruang, jarak, temperatur, penerangan, dan warna
PERBEDAAAN KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVERBAL
1. komunikasi verbal terstruktur >< sedangkan komunikasi nonverbal tidak struktur
Komunikasi verbal sangat terstruktur dan mempunyai aturan atau aturan-aturan tata bahasa. Dalam komunikasi nonverbal hampir tidak ada atau tidak ada sama sekali struktur formal yang mengarahkan komunikasi. Kebanyakan komunikasi nonverbal terjadi secara tidak disadari, tanpa urut-urutan kejadian, yang sanggup diramalkan sebelumnya. Tanpa pola yang jelas, sikap nonverbal yang sama sanggup memberi arti yang berbeda pada dikala yang berlainan.
2. komunikasi verbal bersifat Linguistik >< sedangkan komunikasi nonverbal bersifat Nonlinguistik
Linguistik ialah ilmu yang mempelajari anal usul, struktur, sejarah, variasi regional dan ciri-ciri fonetik dari bahasa. Dengan kata lain, linguistik mempelajari macam-macam segi bahasa verbal, yaitu suatu sistem dari lambang-lambang yang sudah diatur derma maknanya. Sebaliknya. pada komunikasi nonverbal, lantaran tidak adanya struktur khusus, maka sulit untuk memberi makna pada lambang. Belum ada sistem bahasa nonverbal yang didokumentasikan, walaupun ada perjuangan untuk menawarkan arti khusus pada ekspresi-ekspresi wajah tertentu. Beberapa teori mungkin akan menawarkan pengecualian pada bahasa kaum tuna-rungu yang berlaku universal, sekalipun ada juga lambang-lambangnya yang bersifat unik.
3. komunikasi nonverbal bersifat Sinambung (continuous) >< komunikasi verbal Tidak Sinambung (discontinuous)
Komunikasi nonverbal dianggap bersifat sinambung, sementara komunikasi verbal didasarkan pada unit-unit yang terputus-putus. Komunikasi nonverbal gres berhenti bila orang yang terlibat di dalamnya meninggalkan suatu tempat. Tetapi selama tubuh, wajah dan kehadiran kita masih sanggup dipersepsikan oleh orang lain atau diri kita sendiri, berarti komunikasi nonverbal sanggup terjadi. Tidak sama halnya dengan kata-kata dan simbol dalam komunikasi verbal yang mempunyai titik awal dan simpulan yang pasti.
4. komunikasi verbal didapat dengan cara Dipelajari >
Jarang sekali individu yang diajarkan cara untuk berkomunikasi secara nonverbal. Biasanya is hanya mengamati dan mengalaminya. Bahkan ada yang beropini bahwa insan lahir dengan naluri-naluri dasar nonverbal. Sebaliknya komunikasi verbal ialah sesuatu yang harus dipelajari.
5. komunikasi verbal diproses oleh otak kepingan Kiri >< komunikasi nonverbal diproses oleh otak kepingan kanan
Pendekatan neurofisiologik melihat perbedaan dalam pemrosesan stimuli verbal dan nonverbal pada diri manusia. Pendekatan ini menjelaskan bagaimana kebanyakan stimuli nonverbal diproses dalam kepingan otak sebelah kanan, sedangkan stimuli verbal yang memerlukan analisis dan penalaran, diproses dalam kepingan otak sebelah kiri. Dengan adanya perbedaan ini, maka kemampuan untuk mengirim dan mendapatkan pesan berbeda pula.
0 Response to "Komunikasi Mulut Dan Komunikasi Non Verval"
Posting Komentar