Selama ini kita memakai komunikasi sebagai media untuk mengembangkan informasi, pengetahuan, dan pengalaman dengan orang lain. Tak mengherankan jikalau komunikasi menjadi bab yang tak terpisahkan dari seluruh acara kita, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok. Bahkan waktu terjaga kita dipakai untuk berkomunikasi. Apalagi, identitas kita sebagai makhluk sosial yang mengharuskan berinteraksi dengan sesama.
Kata “komunikasi” berasal dari kata latin cum, yaitu kata depan yang berarti dengan dan bersama dengan, dan unus, yaitu kata bilangan yang berarti satu. Dari kedua kata itu terbentuk kata benda communio yang dalam bahasa Inggris menjadi communion dan berarti kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan, hubungan. Untuk bercommunio, diharapkan perjuangan dan kerja. Dari kata itu dibentuk kata kerja communicare yang berarti membagi sesuatu dengan seseorang, memperlihatkan sebagian kepada seseorang, tukar-menukar, membicarakan sesuatu dengan seseorang, memberitahukan sesuatu kepada seseorang, bercakap-cakap, bertukar pikiran, berhubungan, berteman. Kata kerja communicare itu pada alhasil dijadikan kata kerja benda communication, atau bahasa Inggris communication, dan dalam bahasa Indonesia diserap menjadi komunikasi. Berdasarkan banyak sekali arti kata communicare yang menjadi asal kata komunikasi, secara harfiah komunikasi berarti pemberitahuan, pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran, atau hubungan.
Komunikasi ialah inti semua kekerabatan sosial, apabil orang telah mengadakan kekerabatan tetap, maka sistem komunikasi yang mereka lakukan akan memilih apakah sistem tersebut sanggup mempererat atau mempersatukan mereka, mengurangi ketegangan atau melenyapkan persengketaan apabila muncul.
FUNGSI KOMUNIKASI
Adapun fungsi komunikasi, sebagai berikut :
1. Informasi : pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita, data, gambar, fakta dan pesan opini dan komentar yang dibutuhkan biar sanggup dimengerti dan beraksi secara terang terhadap kondisi lingkungan dan orang lain biar sanggup mengambil keputusan yang tepat.
2. Sosialisasi (pemasyarakatan) : penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan berpengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif sehingga ia sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia sanggup aktif di dalam masyarakat.
3. Motivasi : menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang, mendorong orang memilih pilihannya dan keinginannya, mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan tujuan bersama yang akan dikejar.
4. Perdebatan dan diskusi : menyediakan dan saling menukar fakta yang diharapkan untuk memungkinkan persetujuan atau menuntaskan perbedaan pendapat mengenai problem publik, menyediakan bukti-bukti yang relevan yang diharapkan untuk kepentingan umum biar masyarakat lebih melibatkan diri dalam problem yang menyangkut kepentingan bersama di tingkat nasional dan lokal.
5. Pendidikan : pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan intelektual, pembentuk tabiat dan pendidikan ketrampilan dan kemahiran yang diharapkan pada semua bidang kehidupan.
6. Memajukan kebudayaan : penyebaran hasil kebudayaan dan seni dengan maksud melestarikan warisan masa lalu, perkembangan kebudayaan dengan memperluas horison seseorang, membangun imajinasi dan mendorong kreativitas dan kebutuhan estetikanya.
7. Hiburan : penyebarluasan sinyal, simbol, suara, dan image dari drama, tari, kesenian, kesusasteraan, musik, olah raga, permainan dan lain-lain untuk rekreasi kesenangan kelompok individu.
8. Integrasi : Menyediakan bagi bangsa, kelompok dan individu kesempatan untuk memperoleh banyak sekali pesan yang merka perlukan biar mereka sanggup saling kenal dan mengerti dan menghargai kondisi, pandangan dan cita-cita orang lain.
TUJUAN KOMUNIKASI
Dalam kehidupan kita sehari-hari apalagi kalau kita sebagai seorang pejabat atau pimpinan maka kita sering bekerjasama dengan masyarakat. Dalam hal ini kita betujuan unuk memberikan informasi dan mencari informasi kepada mereka, biar apa yang ingin apa yang kita sampaikan atau kita minta sanggup dimengerti sehingga komunikasi yang kita laksanakan sanggup tercapai.
Pada umumnya komunikasi sanggup mempunyai beberapa tujuan antara lain :
1. Supaya yang kita sampaikan itu sanggup dimengerti. Sebagai pejabat ataupun komunikator kita harus menjelaskan kepada omunikan (penerima) atau bawahan dengan sebaik-baiknya apa yang kita maksutkan.
2. Memahami orang lain.
3. Kita sebagai pejabat atau pimpinan harus mengetahui benar aspirasi masyarakat perihal apa yang diinginkannya, jangan mereka menginginkan arah untuk pergi ke Barat tetapi kita memeberikan jalan kearah Timur.
4. Supaya gagasan kita sanggup diterima oleh orang lain. Kita harus berusaha biar gagasan kita sanggup dierima oleh orang lain dengan pendekatan yang persuasive bukan memaksakan kehendak.
5. Menggerakkan orang lain untuk melaksanakan sesuatu. Menggerakkan sesuatu itu sanggup bermacam-macam, mungkn berupa kegiatan. Kegiatan yang dimaksut disini ialah kegiatan yang lebih banyak mendorong, namun yang penting harus diingat ialah bagaimana cara yang baik untuk melakukannya.
Jadi secara singkat sanggup kita katakana bahwa komunikasi itu bertujuan : mengharapkan pengertian, pinjaman gagasan dan tindakan. Setiap kali kita bermaksud mengadakan komunikasi maka kita perlu meneliti apa yang menjadi tujuan kita. Tujuan kita tersebut :
1. Apakah kita ingin menjelaskan sesuatu kepada orang lain. Ini dimaksudkan apakah kita mengiginkan supaya orang lain mengerti dan sanggup memahami apa yang kita maksudkan.
2. Apakah kita ingin supaya orang lain mendapatkan dan mendukung gagasan kita. Dalam hal ini tentunya cara penyampaian akan berbeda dengan cara yang dilakukan diatas.
3. Apakah kita ingin supaya orang lain tersebut mengerjakan sesuatu atau supaya mereka mau bertindak.
PROSES KOMUNIKASI
Dari pengertian komunikasi sebaimana diuraikan diatas, tampak adanya sejumlah komponen dan unsur yang dicakup dan merupakan persyaratan terjadinya komunikasi. Dalam bahasa komunikasi komponen atau unsur ialah sebagai berikut :
1. Source (sumber)
Sumber ialah dasar yang dipakai di dalam penyampaian pesan, yang dipakai dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber sanggup berupa orang, lembaga, buku, dan sejenisnya. Dalam hal sumber ini yang perlu kita perhatikan dapat dipercaya terhadap sumber (kepercayaan) baru, lama, sementara dan lain sebagainya. Apabila kita salah mengambil sumber maka kemungkinan komunikasi yang kita lancarkan akan berakibat lain dari yang kita harapkan.
2. Komunikator
Komunikator sanggup berupa individu yang sedang berbicara, menulis, kelompok orang, organisasi komunikasi mirip surat kabar, radio, televisi, film dan sebagainya. Dalam komunikator memberikan pesan kadang kala komunikator sanggup menjadi komunikator. Syarat-syarat yang perlu diperhatikan oleh seseorang komunikator ialah sebagai berikut :
a. Memiliki dapat dipercaya yang tinggi bagi komunikasinya.
b. Ketrampilan berkomunikasi.
c. Mempunyai pengetahuan yang luas.
d. Sikap.
e. Memiliki daya tarik dalam arti ia mempunyai kemampuan untuk melaksanakan perubahan sikap/penambahan pengetahuan bagi/pada diri komunikasi.
3. Message (pesan)
Pesan ialah keseluruhan daripada apa yang disamaikan oleh komunikator. Pada seharusnya mempunyai inti pesan (pesan) sebagai dampak di dalam perjuangan mencoba mengubah perilaku dan tingkah laris komunikan. Pesan sanggup disampaikan secara panjang lebar, namun yang perlu diperhatikan dan di arahkan kepada tujuan simpulan dari komunikasi.
4. Channel (saluran)
Saluran komunikasi selalu memberikan pesan yang sanggup diterima melalui panca indera atau memakai media.
5. Communicant (komunikan = akseptor pesan)
Komunikan atau akseptor pesan sanggup digolongkan dalam 3jenis yakni persona, kelompok dan massa.
6. Effect (hasil)
Effect ialah hasil aksir dari suatu komunikasi, yakni perilaku dan tingkah laris orang, sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Jika perilaku dan tingkah laris orang lain sesuai, maka berarti komunikasi berhasil, demikian pula sebaliknya.
KOMPONEN DASAR KOMUNIKASI
Terdapat empat komponen yang cenderung sama yaitu: orang yang mengirimkan pesan, pesan yang akan dikirimkan, susukan atau jalan yang dilalui pesan dari si pengirim kepada si penerima, dan si akseptor pesan. Karena komunikasi merupakan proses dua arah atau timbal balik maka komponen balikan perlu ada dalam proses komunikasi. Dengan demikian, komponen dasar komunikasi ada lima yaitu ; pengirim pesan, pesan, saluran, akseptor pesan dan balikan. Masing-masing komponen tersebut akan dijelaskan kembali secara ringkas
1. Pengirim pesan
Pengirim pesan ialah individu atau orang yang mengirim pesan. Pesan atau informasi yang akan dikirimkan berasal dari otak si pengirim pesan. Oleh alasannya ialah itu sebelum pengirim mengirimkan pesan, si pengirim harus membuat dulu pesan yang akan dikirimkannya. Menciptakan pesan ialah memilih arti apa yang akan dikirimkan kemudian menyandikan/encode arti tersebut ke dalam satu pesan. Sesudah itu gres dikirim melalui saluran.
2. Pesan
Pesan ialah informasi yang akan dikirimkan kepada si penerima. Pesan ini sanggup berupa verbal maupun non verbal. Pesan secara verbal sanggup secara tertulis mirip surat, buku, majalah, memo, sedangkan pesan yang secara mulut sanggup berupa, percakapan tatap muka, percakapan melalui telepon, radio dan sebagainnya. Pesan yang nonverbal sanggup berupa isyarat, gerakan badan, ekspresi muka, dan nada suara.
3. Saluran
Saluran ialah jalan yang dilalui pesan dari si pengirim dengan si penerima. Channel yang biasa dalam komunikasi ialah gelombang cahaya dan bunyi yang sanggup kita lihat dan dengar. Akan tetapi alat dengan apa cahaya atau bunyi itu berpindah mungkin berbeda-beda. Misalnya bila dua orang berbicara tatap muka gelombang bunyi dan cahaya di udara berfungsi sebagai saluran. Tetapi jikalau pembicaraan itu melalui surat yang dikirimkan, maka gelombang cahaya sebagai salura yang memungkinkan kita sanggup melihat karakter pada surat tersebut. Kertas dan goresan pena itu sendiri ialah sebagai alat untuk memberikan pesan. Kita sanggup memakai majemuk alat untuk memberikan pesan mirip buku, radio, film, televisi, surat kabar tetapi susukan pokoknya ialah gelombang bunyi dan cahay. Di samping itu kita juga sanggup mendapatkan pesan melalui alat indera penciuman, alat pengucap dan peraba.
4. Penerima pesan
Penerima pesan ialah yang menganalisis dan menginterpretasikan isi pesan yang diterimanya.
5. Balikan
Balikan ialah respons terhadap pesan yang diterima yang dikirimkan kepada si pengirim pesan. Dengan diberikannya reaksi ini kepada si pengirim, pengirim akan sanggup mengetahui apakah pesan yang dikirimkan tersebut diinterpretasikan sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si pengirim. Bila arti pesan yang dimaksudkan oleh si pengirim diinterpretasikan sama oleh si akseptor berarti komunikasi tersebut efektif.
PRINSIP KOMUNIKASI
Untuk sanggup memahamihakikat suatu komuniaksi perlu diketahui prinsip dari komunikasi tersebut. Menurut Seiler (1988), ada empat prinsip dasar dari komunikasi yaitu suatu proses, suatu sistemik, interaksi dan transaksi, dimaksudkan atau tidak dimaksudkan. Masing-masing dari prinsip ini akan dijelaskan berikut ini.
1. Komunikasi ialah suatu proses
Komunikasi ialah suatu proses lantaran merupakan suatu kegiatan yang terus menerus, yang tidak mempunyai permulaan atau simpulan dan selalu berubah-ubah. Komunikasi juga bukanlah suatu barang yang ditangkap dengan tangan untuk diteliti. Komunikasi berdasarkan Seiler (1988) lebih merupakan cuaca yang terjadi dari majemuk variable yang kompleks dan terus berubah.
Komunikasi juga melibatkan suatu variasi saling bekerjasama yang kompleks yang tidak pernah ada duplikat dalam cara yang persis sama yaitu : saling kekerabatan diantara orang, lingkungan, ketrampilan, sikap, status, pengalaman, dan perasaan, semuanya menentukkan komunikasi yang terjadi pada suatu waktu tertentu. Misalnya cobalah anda ingat kekerabatan yang gres terjadi dengan seseorang akhir-akhir ini. Bagaimana terjadinya kekerabatan itu? Apakah secara kebetulan atau sengaja dipertemukan oleh sahabat atau anda sendiri yang merencanakannya. Tidak ada kekerabatan yang terjadi dalam cara yang persisi sama atau tidak ada komunikasi yang terjadi pengantara terjadinya kekerabatan itu yang persis sama.
2. Komunikasi ialah system
Komunikasi terdiri dari beberapa komponen dan masing-masing komponen tersebut mempunyai tugasnya masing-masing. Tugas dari masing-masing komponen itu bekerjasama satu sama lain untuk menghasilkan suatu komunikasi. Misalnya pengirim mempunyai peranan untuk memilih apa informasi atau apa arti yang akan dikomunikasikan. Setelah tau apa arti atau informasi yang akan dikirimkan, informasi tersebut perlu diubah ke dalam kode atau sandi-sandi tertentu sesuai dengan aturannya sehingga berupa suatu pesan. jadi komponen pesan ada kaitanya dengan komponen pengirim. Bila pengirim pengirim tidak benar menyandikan arti yang akan dikirim, maka terjadilah pesan itu kurang tepat. Kurang tepatnya pesan yang dikirimkan akan mensugesti komponen akseptor dalam menginterpretasikan isi pesan sehingga si akseptor mungkin juga akan salah dalam menginterpretasikannya. Kaitan komponen pesan dengan susukan contohnya bila pesan disampaikan dengan mulut maka gelombang bunyi ialah sebagai susukan dan ini juga akan berkaitan dengan si akseptor dalam mengikuti pesan yang harus memakai pendengarannya dalam menrima pesan tersebut. Begitulah, antara satu komponen dengan komponen yang lain saling berkaitan dan bila terdapat gangguan pada satu komponen akan berpada proses komunikasi secara keseluruhan.
3. Kominikasi bersifat interaksi dan transaksi
Yang dimaksud dengan istilah interaksi ialah saling bertukar komunikasi contohnya ada orang yang berbicara kepada temannya perihal sesuatu, kemudian temannya yang medengar dan memberi komentar terhadap yang sedang dibicarakan itu begitu selanjutnya berlangsung secara teratur mirip orang yang bermain melempar bola.
Dalam kehidupan sehari-hari komunikasi yang kita lakukan tidak seteratur itu prosesnya banyak dalam percakapan tatap muka kita terlibat dalam proses pengiriman pesan secara simultan tidak terpisah mirip pola diatas. Dalam keadaan demikian komunikasi tersebut bersifat transaksi. Sambil menyandikan pesan kita juga menginterpretasikan pesan yang kita terima mirip dalam situasi pengajaran di kelas antara guru dan murid. Makara komunikasi yang terjadi diantara insan sanggup berupa interaksi dan transaksi.
4. Komunikasi sanggup terjadi disengaja maupun tidak disengaja
Komunikasi yang disengaja terjadi apabila pesan yang mempunyai maksud tertentu dikirimkan kepada akseptor yang dimaksudkan, contohnya seorang pemimpin bermaksud mengadakan rapat dengan kepala-kepala bagianya, kemudian pemimpin tersebut mengirimkan pesan kepada kepala-kepala bagianya, apabila pesan yang tidak disengaja tidak dimaksudkan untuk orang tertentu untuk menerimanya.
0 Response to "Konsep Dasar Komunikasi"
Posting Komentar