Pentingnya Komunikasi Dalam Kehidupan Manusia

Sebagai makhluk sosial, insan senantiasa ingin berafiliasi dengan insan lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa insan perlu berkomunikasi.

Banyak pakar menilai bahwa komunikasi ialah suatu kebutuhan yang sangat mendasar bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat. Profesor Wilbur Schramm menyebutnya bahwa komunikasi dan masyarakat ialah dua kata kembar yang tidak sanggup dipisahkan satu sama lainnya. Sebab tanpa komunikasi tidak mungkin masyarakat terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat maka insan tidak mungkin sanggup mengembangkan komunikasi.
Teori dasar Biologi menyebutnya adanya dua kebutuhan, yakni kebutuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Harold D. Laswell salah seorang peletak dasar ilmu komunikasi lewat ilmu politik menyebut tiga fungsi dasar yang menjadi penyebab, mengapa insan perlu berkomunikasi :
1.      Pertama, ialah hasrat insan untuk mengontrol lingkungannya. Melalui komunikasi insan sanggup mengetahui peluang yang ada untuk dimanfaatkan, dipelihara dan menghindar pada hal-hal yang mengancam alam sekitarnya. Melalui komunikasi insan sanggup mengetahui suatu insiden atau peristiwa. Bahkan melalui komunikasi insan sanggup mengembangkan pengetahuannya, yakni berguru dari pengalamannya, maupun melalui informasi yang mereka terima dari lingkungan sekitarnya.
2.      Kedua, ialah upaya insan untuk sanggup menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Proses kelanjutan suatu masyarakat gotong royong tergantung bagaimana masyarakat itu bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penyesuaian disini bukan saja terletak pada kemampuan insan memberi tanggapan terhadap tanda-tanda alam ibarat banjir, gempa bumi dan animo yang menghipnotis sikap manusia, tetapi juga lingkungan masyarakat daerah insan hidup dalam tantangan. Dalam lingkungan ibarat ini diharapkan penyesuaian, semoga insan sanggup hidup dalam suasana yang harmonis.
3.      Ketiga, ialah upaya untuk melaksanakan transformasi warisan sosialisasi.Suatu masyarakat yang ingin mempertahankan keberadaannya, maka anggota masyarakatnya dituntut untuk melaksanakan pertukaran nilai, perilaku, dan peranan. Misalnya bagaimana orangtua mengajarkan tatakrama bermasyarakat yang baik kepada anak-anaknya. Bagaimana sekolah difungsikan untuk mendidik warga negara. Bagaimana media massa menyalurkan hati nurani khalayaknya, dan bagaimana pemerintah dengan kebijaksanaan yang dibuatnya untuk mengayomi kepentingan anggota masyarakat yang dilayaninya.
Ketiga fungsi menjadi patokan dasar bagi setiap individu dalam berafiliasi dengan sesama anggota masyarakat. Profesor David K. Berlo dari Michigan State University menyebut secara ringkas bahwa komunikasi sebagai instrumen dari interaksi sosial berkhasiat untuk mengetahui dan memprediksi sikap orang lain, juga untuk mengetahui keberadaan diri sendiri dalam membuat keseimbangan dengan masyarakat.
Komunikasi memelihara dan menggerakkan kehidupan. Ia juga sebagai aktivis dan alat untuk menggambarkan acara masyarakat dan peradaban; ia sanggup mengubah insting menjadi wangsit melalui aneka macam proses dan sistem untuk bertanya, memerintah dan mengawasi; ia sanggup membuat suatu daerah menyimpan ide bersama, memperkuat perasaan kebersamaan dengan tukar menukar informasi dan mengubah aliran menjadi tindakan, yang menggambarkan setiap emosi dan kebutuhan mulai dari perjuangan mempertahankan hidup yang paling sederhana hingga dengan perjuangan insan yang sangat ilmiah atau penghancuran.
Banyak pakar menilai bahwa komunikasi ialah suatu kebutuhan yang sangat mendasar bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat. Profesor Wilbur Schramm menyebutnya bahwa komunikasi dan masyarakat ialah dua kata kembar yang tidak sanggup dipisahkan satu sama lainnya. Sebab tanpa komunikasi tidak mungkin masyarakat terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat maka insan tidak mungkin sanggup mengembangkan komunikasi
Komunikasi merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendasar dalam kehidupan insan dalam bermasyarakat. Dan bahkan komunikasi telah menjadi suatu fenomena bagi terbentuknya suatu masyarakat atau komunitas yang terintegrasi oleh informasi, dimana masing-masing individu masyarakat itu sendiri mengembangkan informasi untuk mencapai tujuan bersama. Komunikasi penting artinya bagi manusia, terang sekali, alasannya tanpa komunikasi tidak akan terjadi interaksi dan tidak terjadi saling tukar pengetahuan dan pengalaman. Peradaban dan kebudayaan, perkembangan masyarakat dan kemajuan teknologi tidak mungkin terjadi tanpa komunikasi antar manusia, baik dalam lingkungan suatu bangsa maupun antar bangsa.
Komunikasi dikatakan berhasil bila terjadi kesepahaman antara komunikan dan komunikator, sehingga tujuan utama dari proses komunikasi sanggup tercapai. Komunikasi yang efektif ialah Cara yang benar dalam bersikap, penyampaian, dan pengucapan yang dipakai seseorang dalam memberikan pesan dan cita-cita kepada orang lain sehingga tujuan utama sanggup tercapai. Saat kita berafiliasi atau berbicara dengan orang lain, sikap tentunya akan selalu diperhatikan oleh orang lain, contohnya ketika kita meminta sesuatu kepada orang lain apakah dengan cara yang lembut, kasar, memaksa dan lain sebagainya, sikap tersebut tentu akan kuat terhadap efektifitas komunikasi apakah akan tercapai tujuan komunikasi tersebut. Komunikasi efektif juga dipengaruhi oleh cara penyampaian dan pengucapan, dengan cara penyampaian dan pengucapan yang baik serta terang akan kuat terhadap pencapaian tujuan komunikasi, lantaran mempunyai maksud baik saja disini belum cukup, akan tetapi pesan tersebut harus disampaikan dengan cara-cara tertentu dan pengucapan yang baik pula, contohnya semoga tidak terjadi ketersinggungan, membuat salah tafsir dan lain-lain. Prinsip dalam berkomunikasi ialah menghipnotis orang lain semoga mau berfikir, bersikap, dan mau bertindak sesuai cita-cita kita.
Respon atau dipenuhinya cita-cita komunikator oleh target ini sanggup dicapai apabila terjadi kesepahaman antara komunikator dengan komunikan. sehingga dengan tercapainya cita-cita tersebut sudah sanggup dikatakan komunikasi tersebut efektif, lantaran tindakan komunikator yang membutuhkan balasan atas cita-cita komunikator tersebut di respon oleh komunikan sesuai dengan tindakan yang dilakukan oleh komunikator. Misalnya komunikator bertanya, sudah barang tentu keinginannya ialah semoga pertanyaan tersebut dijawab oleh komunikan, dan apabila pertanyaan tersebut dijawab oleh komunikan, artinya ada kesepahaman pengertian antara tindakan yang dilakukan oleh komunikator di pahami oleh komunikan, sehingga komunikan menjawab pertanyaan tersebut.
Komunikasi telah dibahas semenjak awal bahwa berkomunikasi merupakan  mempengaruhi orang lain, dalam kehidupan sehari-hari sering kita memperhatikan seorang khatib berceramah didepan jamaah, yang mana tujuan khatib tersebut ialah untuk membangkitkan sikap beragama dan beribadah lebih baik, tumpuan lain pemasangan iklan ingin merangsang selera konsumen dan mendesaknya untuk membeli. Semua tumpuan tersebut merupakan komunikasi persuasif, dimana komunikasi persuasive ini memerlukan pemahaman perihal factor-faktor pada diri komunikator dan pesan yang menjadikan imbas pada komunikan.
Komunikasi Sosial ialah mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep diri, untuk kelangsungan hidup, aktualisasi diri, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketergantungan, antara lain lewat komunikasi yang menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain. Melalui komunikasi sosial kita bisa berkerja sama dengan anggota masyarakat (keluarga, kelompok belajar, akademi tinggi, RT, RW, desa, kota, dan negara secara keseluruhan) untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam kehidupannya, insan senantiasa terlibat dalam acara komunikasi. Manusia mungkin akan mati, atau setidaknya sengsara manakala dikucilkan sama sekali sehingga ia tidak bisa melaksanakan komunikasi dengan dunia sekelilingnya. Oleh alasannya itu komunikasi merupakan tindakan insan yang lahir dengan penuh kesadaran, bahkan secara aktif insan sengaja melahirkannya lantaran ada maksud atau tujuan tertentu.
Memang apabila insan dibandingkan dengan mahluk hidup lainnya ibarat hewan, ia tidak akan hidup sendiri. Seekor anak ayam, walaupun tanpa induk, bisa mencari makan sendiri. Manusia tanpa insan lainnya niscaya akan mati. Manusia tidak dikaruniai Tuhan dengan alat-alat fisik yang cukup untuk hidup sendiri.
Dapat dikatakan bahwa didalam kehidupan, komunikasi ialah persyaratan yang utama dalam kehidupan manusia. Tidak ada insan yang melepaskan hidupnya untuk berkomuikasi antar sesama. Dengan ibarat itu, komunikasi sosial sangat penting dalam kehidupan insan pada umumnya untuk membantunya berinteraksi dengan sesama, lantaran insan tercipta sebagai mahluk sosial.
Cara insan untuk bersosialisasi ialah dengan cara interaksi. Interaksi ialah cara yang sempurna dilakukan untuk bersosialisasi. Dan interaksi ialah belahan dari komunikasi. Mengapa insan hidup perlu berkomunikasi? Sebagai makhluk sosial insan mempunyai hasrat untuk berkomunikasi dengan orang lain, dan tidak mungkin atau menjadi hal yang tidak mungkin rasanya apabila insan itu tidak mempunyai hasrat untuk berkomunikasi dengan orang lain, lantaran apabila itu terjadi insan akan merasa terkucilkan dan terisolasi dari masyarakatnya. Melalui komunikasi insan sanggup mengetahui peluang-peluang yang sanggup dimanfaatkan untuk kelangsungan hidupnya serta menghadapi segala bahaya yang akan menimpa alam sekitarnya. Bahkan dengan komunikasi insan sanggup mengembangkan pengetahuannya dengan cara berguru dari pengalaman ataupun informasi yang didapat dari lingkungannya.
Pentingnya komunikasi dalam kehidupan bermasyarakat, supaya setiap orang selalu menjalin hubungan baik antar sesama masyarakat, lantaran melalui komunikasi kita sanggup mengenal sikap, sifat, tabiat maupun perasaan antara individu dan suatu kelompok masyarakat. Selain itu  komunikasi dalam masyarakat penting dilakukan lantaran untuk menjalin keserasian dan lebih pentingnya lagi ialah untuk menghindari konflik-konflik yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Sebaliknya yang mengakibatkan terjadinya konflik insan dalam kehidupan bermasyarakat yaitu lantaran terjadinya miss communication. Hal ini terjadi lantaran karena mereka kurang berinteraksi, sehingga akan mengakibatkan suatu kesalahpahaman, dan terjadilah hubungan yang tidak baik antara kedua belah pihak.
Manfaat yang sanggup kita ambil dari komunikasi dalam kehidupan bermasyarakat sangatlah banyak, lantaran dengan adanya komunikasi dalam kehidupan bermasyarakat insan manusia sanggup memberi atau mendapatkan informasi- informasi gres bahkan dengan adanya komunikasi insan sanggup membuat suatu hal- hal yang baru.
Dengan demikian bahwa komunikasi terang tidak sanggup dipisahkan dengan kehidupan umat manusia, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ia diharapkan untuk mengatur tatakrama pergaulan antar manusia, alasannya berkomunikasi dengan baik akan memberi imbas eksklusif pada struktur keseimbangan seseorang dalam bermasyarakat, apakah ia seorang dokter, dosen, manajer, pedagang, pramugari, pemuka agama, penyuluh lapangan, pramuniaga, dan lain sebagainya. Sehingga, keberhasilan dan kegagalan seseorang dalam mencapai sesuatu yang diinginkan termasuk karir mereka, banyak ditentukan oleh kemampuannya berkomunikasi.
Dengan klarifikasi diatas bahwa sanggup disimpulkan bahwa komunikasi penting dalam kehidupan manusia. Mulai dari masa kemudian dengan memakai lambang atau simbol, hingga adanya satelit yang menghubungkan insan dengan lingkungan sekitarnya. Begitupun dalam pekerjaan tidak lepas dari komunikasi untuk mencapai karir yang lebih baik lagi. Oleh alasannya itu, komunikasi tetap ada dan dilakukan oleh setiap insan baik dengan non lisan maupun verbal.

0 Response to "Pentingnya Komunikasi Dalam Kehidupan Manusia"

Posting Komentar