Sistem Reproduksi Manusi

Reproduksi pada insan terjadi secara seksual, artinya terbentuknya individu gres diawali dengan bersatunya sel kelamin laki-laki (sperma) dan sel kelamin perempuan (sel telur). Sistem reproduksi insan dibedakan menjadi alat reproduksi laki-laki dan perempuan.

Kelenjar pada Sistem Reproduksi Manusia
Sistem reproduksi pada insan juga terdiri dari beberapa kelenjar yang mendukung proses reproduksi. Berikut yaitu beberapa kelenjar pada sistem reproduksi:
1.Vesika Seminalis, yaitu kelenjar pada laki-laki yang menghasilkan cairan pekat berwarna kuning, mengandung makanan sebagai sumber energi untuk pergerakan sperma.
2.Kelenjar Prostat, yaitu kelenjar pada laki-laki yang berfungsi sebagai penghasil semen terbesar yang bersifat encer, berwarna putih dana berisi makanan untuk sperma.
3.Kelenjar bulbourethralis, yaitu kelenjar yang terdapat pada uretra perempuan yang berfungsi mensekresi cairan lendir bening untuk pada menetralkan cairan urine yang bersifat asam pada uretra.
4.Kelenjar Bartholini, yaitu Kelenjar yang terdapat pada vagina perempuan berfungsi menghasilkan lendir yang alkalis dikala berafiliasi badan.

Hormon pada Sistem Reproduksi Manusia
Tanda-tanda pubertas sangat dipengaruhi oleh hormon. Berikut yaitu beberapa hormon pada sistem reproduksi manusia:
1.FSH (Follicle Stimulating Hormone) yaitu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Hormon FSH ini berfungsi dalam proses pembentukan dan pematangan spermatozoa yang dikenal sebagai spermatogenesis dan ovum yang dikenal sebagai oogenesis. Di samping itu, FSH juga merangsang produksi hormon testoseron pada laki-laki dan estrogen pada wanita.
2.LH (Luteinizing Hormone). Hormon ini juga dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Hormon ini sanggup merangsang proses pembentukan tubuh kuning atau korpus luteum di dalam ovarium, sesudah terjadi poses ovulasi (pelepasan sel telur).
3.Testosteron yaitu hormon yang dihasilkan testis dan berperan dalam spermatogenesis dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada pria.
4.Estrogen. Hormon ini dihasilkan oleh folikel graaf di dalam ovarium. Hormon ini berperan alam oogenesis dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita. Di samping itu, hormon ini juga berperan untuk merangsang produksi LH dan menghambat produksi FSH.
5.Progesteron. Hormon ini dihasilkan oleh tubuh kuning atau korpus luteum di dalam ovarium. Berperan dalam proses pembentukan lapisan endometrium pada dinding rahim untuk mendapatkan ovum yang telah dibuahi. Pada dikala terjadi kehamilan, progesteron bahu-membahu dengan hormon estrogen menjaga biar endometrium tetap mengalami pertumbuhan, membentuk plasenta, menahan biar otot uterus tidak berkontraksi, dan merangsang kelenjar susu memproduksi ASI.
6.Oksitosin. Hormon ini dihasilkan oleh hipofisis. Peranannya, yaitu pada proses kelahiran, untuk merangsang kontraksi awal dari otot uterus.
7.Relaksin. Hormon ini dihasilkan oleh plasenta, berperan untuk merangsang relaksasi ligamen pelvis pada proses kelahiran.
8.Laktogen adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis yang bahu-membahu dengan progesteron merangsang pembentukan air susu.

ALAT REPRODUKSI LAKI-LAKI
Alat reproduksi laki-laki terdiri dari alat kelamin cuilan luar dan alat kelamin cuilan dalam. Perhatikan gambar di bawah. Alat kelamin cuilan luar terdiri dari penis dan skrotum. Sedangkan alat kelamin cuilan dalam terdiri dari testis, epididimis, vas deferens, prostat, vesika seminalis, dan kelenjar bulbouretral.

Testis
Testis disebut juga dengan buah zakar. Testis merupakan organ kecil dengan diameter sekitar 5 cm pada orang dewasa. Testis membutuhkan suhu lebih rendah dari suhu tubuh (36,7 oC) biar sanggup berfungsi secara optimal. Oleh lantaran itu, testis terletak di luar tubuh di dalam suatu kantong yang disebut skrotum. Ukuran dan posisi testis sebelah kanan dan kiri berbeda. Testis berfungsi sebagai tempat pembentukan sperma (spermatogenesis). Spermatogenesis pada insan berlangsung selama 2 – 3 minggu. Bentuk sperma sangat kecil dan hanya sanggup dilihat dengan memakai mikroskop. Sperma berbentuk menyerupai kecebong, sanggup bergerak sendiri dengan ekornya. Testis juga mempunyai tanggung jawab lain, yaitu menciptakan hormon testosteron. Hormon ini merupakan hormon yang sangat bertanggung jawab atas perubahan anak laki-laki menjadi dewasa. Membuat bunyi laki-laki menjadi besar dan berat, dan banyak sekali perubahan lain yang menunjukkan bahwa seorang anak telah beranjak dewasa.

Skrotum
Skrotum yaitu kantong kulit yang melindungi testis dan berfungsi sebagai tempat bergantungnya testis. Skrotum berwarna gelap dan berlipat-lipat. Skrotum mengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut. Dalam menjalankan fungsinya, skrotum sanggup mengubah ukurannya. Jika suhu udara dingin, maka skrotum akan mengerut dan mengakibatkan testis lebih bersahabat dengan tubuh dan dengan demikian lebih hangat. Sebaliknya pada cuaca panas, maka skrotum akan membesar dan kendur. Akibatnya luas permukaan skrotum meningkat dan panas sanggup dikeluarkan.

Vas deferens
Vas deferens yaitu sebuah tabung yang dibuat dari otot. Vas deferens membentang dari epididimis ke uretra. Vas deferens berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis. Saluran ini bermuara dari epididimis. Saluran vas deferens menghubungkan testis dengan kantong sperma. Kantong sperma ini berfungsi untuk menampung sperma yang dihasilkan oleh testis.

Epididimis
Epididimis yaitu saluran-saluran yang lebih kecil dari vas deferens. Alat ini mempunyai bentuk berkelok-kelok dan membentuk bangunan menyerupai topi. Epididimis berfungsi sebagai tempat pematangan sperma.

Vesikula seminalis
Alat ini berfungsi sebagai penampung spermatozoa dari testis.

Kelenjar prostat
Kelenjar prostat sebagai penghasil cairan basa untuk melindungi sperma dari gangguan luar.

Uretra
Uretra merupakan saluran sperma dan urine. Uretra berfungsi membawa sperma dan urine ke luar tubuh.

Penis
Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada cuilan kepala terdapat kulit yang menutupinya, disebut preputium. Kulit ini diambil secara operatif dikala melaksanakan sunat. Penis tidak mengandung tulang dan tidak terbentuk dari otot. Ukuran dan bentuk penis bervariasi, tetapi jikalau penis ereksi ukurannya hampir sama. Kemampuan ereksi sangat berperan dalam fungsi reproduksi. Pada cuilan dalam penis terdapat saluran yang berfungsi mengeluarkan urine. Saluran ini untuk mengalirkan sperma keluar. Jadi, fungsi penis sebagai alat sanggama, saluran pengeluaran sperma, dan urine. Pada usia remaja (sekitar usia 12 – 13 tahun), umumnya organ kelamin laki-laki telah bisa menghasilkan sel sperma. Biasanya ditandai dengan mimpi dan keluarnya sel sperma (mimpi basah). Sel sperma insan mempunyai panjang ±60 μm. Dalam satu tetes semen (air mani) terdapat kurang lebih 200 – 500 juta sperma. Sel sperma sanggup bergerak aktif lantaran mempunyai flagela (ekor).

Proses Spermatogenesis

Proses pembentukan dan pemasakan sperma disebut spermatogenis. Pada pembahasan sebelumnya dikatakan bahwa sperma dihasilkan oleh testis. Spermatogenis terjadi di tubulus seminiferus testis. Dalam tubulus tersebut terdapat sel sperma, yang disebut spermatogonium. Spermatogonium kemudian membelah secara mitosis menghasilkan spermatogonium yang haploid (Lihat gambar di bawah). Spermatogonium ini kemudian membesar membentuk spermatosit primer. Spermatosit primer seterusnya akan membelah secara meiosis I untuk menghasilkan dua spermatosit sekunder yang haploid. Kemudian setiap spermatosit sekunder akan membelah secara meiosis II untuk menghasilkan dua spermatid yang hapolid. Sel-sel spermatid akan berdiferensiasi menjadi spermatozoa atau sperma.

ALAT REPRODUKSI WANITA

Saat dilahirkan seorang anak perempuan telah mempunyai alat reproduksi yang lengkap, tetapi belum berfungsi sepenuhnya. Alat reproduksi ini akan berfungsi sepenuhnya dikala seorang perempuan telah memasuki masa pubertas. Alat reproduksi perempuan juga terdiri dari alat kelamin dalam dan alat kelamin luar. Alat kelamin cuilan luar terdiri dari lubang vagina, labia mayora, labia minora, mons pubis dan klitoris. Sedangkan pada alat kelamin cuilan dalam terdapat ovarium, tuba falopii (oviduk), dan uterus (rahim).

Vulva
Vulva merupakan tempat yang menyelubungi vagina. Vulva terdiri atas mons pubis, labia, klitoris, tempat ujung luar vagina, dan saluran kemih. Mons pubis yaitu gundukan jaringan lemak yang terdapat di cuilan bawah perut. Daerah ini sanggup dikenali dengan gampang lantaran tertutup oleh rambut pubis. Rambut ini akan tumbuh dikala seorang gadis beranjak dewasa. Labia yaitu lipatan berbentuk menyerupai bibir yang terletak di dasar mons pubis. Labia terdiri dari dua bibir, yaitu bibir luar dan bibir dalam. Bibir luar disebut labium mayora, merupakan bibir yang tebal dan besar. Sedangkan bibir dalam disebut labium minora, merupakan bibir tipis yang menjaga susukan ke vagina. Klitoris terletak pada pertemuan antara ke dua labia minora dan dasar mons pubis. Ukurannya sangat kecil sebesar kacang polong, penuh  dengan sel saraf sensorik dan pembuluh darah. Alat ini sangat sensitif dan berperan besar dalam fungsi seksual.

Vagina
Vagina yaitu saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8-10 cm, dan berakhir pada rahim. Vagina dilalui darah pada dikala menstruasi dan merupakan jalan lahir. Karena terbentuk dari otot, vagina bisa melebar dan menyempit. Kemampuan ini sangat hebat, terbukti pada dikala melahirkan vagina bias melebar seukuran bayi yang melewatinya. Pada cuilan ujung yang terbuka, vagina ditutupi oleh sebuah selaput tipis yang dikenal dengan istilah selaput dara. Bentuknya bisa berbeda-beda setiap wanita. Selaput ini akan robek pada dikala bersanggama, kecelakaan, masturbasi/onani yang terlalu dalam, olah raga dan sebagainya.

Serviks
Serviks disebut juga dengan verbal rahim. Serviks ada pada cuilan terdepan dari rahim dan menonjol ke dalam vagina, sehingga berafiliasi dengan cuilan vagina. Serviks memproduksi cairan berlendir. Pada sekitar waktu ovulasi, mukus ini menjadi banyak, elastis, dan licin. Hal ini membantu spermatozoa untuk mencapai uterus. Saluran yang berdinding tebal ini akan menipis dan membuka dikala proses persalinan dimulai.

Rahim
Rahim disebut juga uterus. Alat ini mempunyai peranan yang besar dalam reproduksi wanita. Rahim berperan besar dikala menstruasi hingga melahirkan. Bentuk rahim menyerupai buah pear, berongga, dan berotot. Sebelum hamil beratnya 30-50 gram dengan ukuran panjang 9 cm dan lebar 6 cm kurang lebih sebesar telur ayam kampung. Tetapi dikala hamil bisa membesar dan beratnya mencapai 1000 gram. Rahim berfungsi sebagai tempat untuk perkembangan embrio menjadi janin. Dinding rahim mempunyai banyak pembuluh darah sehingga dindingnya menebal ketika terjadi pertumbuhan janin. Rahim terdiri atas 3 lapisan, yaitu:
1. Lapisan parametrium, merupakan lapisan paling luar dan yang berafiliasi dengan rongga perut.
2. Lapisan miometrium merupakan lapisan yang berfungsi mendorong bayi keluar pada proses persalinan (kontraksi).
3. Lapisan endometrium merupakan lapisan dalam rahim tempat menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Lapisan ini terdiri atas lapisan kelenjar yang berisi pembuluh darah.

Ovarium
Ovarium menghasilkan ovum. Ovarium disebut juga dengan indung telur. Letak ovarium di sebelah kiri dan kanan rongga perut cuilan bawah. Ovarium berhasil memproduksi sel telur jikalau perempuan telah cukup umur dan mengalami siklus menstruasi. Setelah sel telur masak, akan terjadi ovulasi yaitu pelepasan sel telur dari ovarium. Ovulasi terjadi setiap 28 hari. Sel telur disebut juga dengan ovum.

Tuba fallopi
Tuba fallopi disebut juga dengan saluran telur. Saluran telur yaitu sepasang saluran yang berada pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10 cm. Saluran ini menghubungkan rahim dengan ovarium melalui fimbria. Ujung yang satu dari tuba fallopii akan bermuara di rahim sedangkan ujung yang lain merupakan ujung bebas dan terhubung ke dalam rongga abdomen. Ujung yang bebas berbentuk menyerupai umbai dan bergerak bebas. Ujung ini disebut fimbria dan berkhasiat untuk menangkap sel telur dikala dilepaskan oleh ovarium. Dari fimbria, telur digerakkan oleh rambut-rambut halus yang terdapat di dalam saluran telur menuju ke dalam rahim.

Proses Oogenesis
Proses pembentukan ovum disebut oogenesis dan terjadi di ovarium. Pembentukan ovum diawali dengan pembelahan mitosis lapisan luar ovarium untuk membentuk oogonium yang diploid. Setiap oogonium dilapisi oleh sel folikel. Keseluruhan struktur ini disebut folikel primer. Ketika folikel tumbuh, oosit primer membelah secara meiosis I menghasilkan satu oosit sekunder dan tubuh kutub. Oosit sekunder kemudian berkembang menjadi ovum haploid yang siap untuk dibuahi oleh sperma.

PROSES REPRODUKSI PADA MANUSIA
Proses reproduksi pada insan dimulai dengan hubungan seksual, kemudian diikuti oleh sembilan bulan kehamilan sebelum melahirkan. Selama bertahun-tahun orangtua merawat anaknya hingga menjadi insan yang independen. Kehamilan sanggup dihindari dengan memakai alat kontrasepsi menyerupai kondom untuk laki-laki dan KB untuk wanita.

Usia Subur
Sistem reproduksi pada insan mulai terlihat terang pada dikala usia subur yaitu diawali pubertas, pada perempuan ditandai insiden haid (menstruasi) yaitu keluarnya darah tanggapan dari meluruhnya selaput rahim (endometrium) disertai pecahnya pembuluh darah. Hal ini merupakan tanda perempuan telah menghasilkan sel telur. Usia subur pada perempuan berakhir ketika sudah tidak haid (menopause). Tahap siklus menstruasi:
1.  Fase menstruasi, dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron.
2.  Fase pra ovulasi, dipengaruhi oleh hormon FSH.
3.  Fase ovulasi, dipengaruhi oleh hormon LSH.
4.  Fase pasca ovulasi, dipengaruhi oleh hormon progesteron.
Sedangkan usia subur pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah, yaitu keluarnya sperma pada waktu tidur lantaran terjadi rangsangan seksual dalam mimpinya. Usia subur pada laki-laki

Hubungan Seksual
Reproduksi pada insan merupakan pembuahan di dalam yakni melalui hubungan seksual. Dalam proses ini, alat kelamin laki-laki (penis) dimasukkan ke dalam alat kelamin perempuan (vagina). Selama proses ini, sperma akan disalurkan ke vagina selanjutnya menuju rahim dan tuba falopi. Di tuba falopi terjadi pembuahan sel telur oleh sperma.

Kehamilan
Kehamilan yaitu dikala dimana janin berkembang di dalam rahim wanita. Selama kehamilan, janin mendapatkan semua nutrisi dan oksigen melalui darah dari perempuan melalui plasenta. Plasenta menempel pada janin melalui tali pusar. Akibatnya, perempuan memerlukan kalori yang lebih besar. Selain itu, perempuan juga memerlukan beberapa vitamin dan nutrisi dalam jumlah yang lebih besar dari normal, sehingga perempuan perlu makan dalam jumlah yang lebih besar. Masa kehamilan pada insan yaitu sekitar 266 hari.

Kelahiran
Setelah janin berkembang, janin akan mendorong keluar dan menuju proses persalinan. Manusia yang gres lahir disebut bayi. Bayi harus mulai bisa bernapas sendiri sesudah kelahiran. Tak usang kemudian, plasenta ikut keluar dan tali pusar akan diputuskan.

Perawatan oleh Orangtua
Bayi insan hampir tidak berdaya dan membutuhkan perawatan dari orangtua selama bertahun-tahun. Salah satu yang harus dilakukan yaitu menyusui bayi oleh ibunya.

MEKANISME PRODUKSI OVUM DAN SIKLUS MENSTRUASI
Ovarium seorang perempuan bisa memproduksi sel telur sesudah masa puber hingga cukup umur subur, yaitu berkisar antara umur 12 hingga dengan 50 tahun. Setelah sel telur habis diovulasikan, maka seorang perempuan tidak lagi mengalami menstruasi (haid), dan disebut masa menopause. Pada masa menopause alat reproduksi tidak berfungsi lagi dan mengecil, lantaran berkurangnya produksi hormon kelamin. Mekanisme produksi sel telur oleh folikel diatur oleh hormon yang dihasilkan hipofisis. Mekanisme produksi sel telur dan siklus menstruasi yaitu sebagai berikut :
1. Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone). Hormon ini berfungsi untuk memacu pembentukan folikel dalam ovarium.
2. Folikel yang sedang tumbuh tersebut memproduksi hormon estrogen. Fungsi hormon estrogen ialah : merangsang pertumbuhan endometrium dinding Rahim, menghambat produksi FSH oleh pituitary, memacu pituitari untuk memproduksi hormon LH (Luteinizing Hormone). Keluarnya LH dari hipofisis mengakibatkan telur masak, dan keluar dari dalam folikel, insiden inilah yang disebut ovulasi.
3. Setelah telur masak dan meninggalkan ovarium, LH mengubah folikel menjadi tubuh berwarna kuning yang disebut korpus luteum. Dan kini tidak bisa memproduksi estrogen lagi, tetapi bisa memproduksi hormon progesteron. Hormon progesteron berfungsi untuk  mempercepat dan mempertahankan pertumbuhan endometrium.
4. Bila sel telur yang keluar dari ovarium tidak dibuahi, produksi estrogen terhenti. Hal ini mengakibatkan kadar estrogen dalam darah sangat rendah, akhirnya acara hipofisis untuk memproduksi LH juga menurun. Penurunan produksi LH mengakibatkan korpus luteum tidak sanggup memproduksi progesteron. Tidak adanya progesteron dalam darah mengakibatkan penebalan dinding rahim tidak sanggup dipertahankan, selanjutnya akan luruh dan terjadilah pendarahan. Inilah yang disebut menstruasi.
5. Bila terjadi pembuahan sel telur oleh sperma, maka zigot yang terbentuk akan melaksanakan nidasi / transplantasi (penanaman diri) pada endometrium.  Zigot akan berkembang menjadi embrio, terus menjadi janin. Selanjutnya placenta janin yang terbentuk akan menghasilkan HCG (Human Chorionic Gonadotropic) yang akan menggantikan tugas progesteron. Janin ini menerima makanan dari tubuh induknya dengan perantaraan plasenta (ari-ari / tembuni).

Selaput pembungkus embrio terdiri dari :
Sakus vitelinus (kantong kuning telur)
terletak di antara amnion dan plasenta, merupakan tempat pembentukan sel-sel darah dan pembuluh-pembuluh darah yang pertama. Selaput-selaput tersebut berfungsi untuk: Melindungi embrio terhadap kekeringan dan goncangan-goncangan, Membantu proses pernapasan, ekskresi dan fungsi-fungsi penting lainnyaselama kehidupannya didalam rahim.

Amnion
Merupakan selaput yang membatasi ruangan amnion di mana terdapat embrio. Dinding amnion menghasilkan cairan berupa air ketuban yang berkhasiat untuk menjaga biar embrio tetap berair dan tahan goncangan.

Korion
Merupakan selaput yang terdapat di sebelah luar amnion. Korion dan alantois akan tumbuh keluar membentuk jonjot dan berafiliasi dengan dinding rahim. Jonjot-jonjot korion menempel pada dinding rahim. Di dalamnya terdapat pembuluh-pembuluh darah yang berafiliasi dengan peredaran darah ibu dengan perantaraan plasenta.

Alantois
Terletak di dalam tali pusat. Jaringan epitelnya menghilang dan yang menetap yaitu pembuluh-pembuluh darahnya yang berfungsi untuk menghubungkan sirkulasi embrio dengan plasenta. Plasenta dengan embrio dihubungkan oleh tali pusat. Di dalamnya terdapat 2 buah pembuluh nadi dan sebuah pembuluh balik yang berafiliasi dengan pembuluh-pembuluh darah di dalam plasenta. Zat makanan dan oksigen dari pembuluh darah induknya melalui plasenta ke tali sentra dan selanjutnya ke pembuluh darah embrio. Sedang zat sisa metabolisma dan CO2 dari pembuluh darah embrio, ke tali pusat, terus ke plasenta, dan akhirnya dialirkan ke pembuluh darah ibu. Bila pertumbuhan dan perkembangan janin telah sempurna, janin akan keluar melalui vagina. Selubung janin akan pecah, diikuti keluarnya plasenta.

SIKLUS MENSTRUASI
Menstruasi disebut juga haid merupakan pendarahan yang terjadi tanggapan luruhnya dinding sebelah dalam rahim (endometrium) yang banyak mengandung pembuluh darah. Lapisan endometrium dipersiapkan untuk mendapatkan pelekatan embrio. Jika tidak terjadi pelekatan embrio, maka lapisan ini akan luruh, kemudian darah keluar melalui serviks dan vagina. Pendarahan ini terjadi secara periodik, jarak waktu antara menstruasi yang satu dengan menstruasi berikutnya dikenal dengan satu siklus menstruasi. Siklus menstruasi perempuan berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari. Hari pertama menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstruasi. Siklus ini terdiri atas 4 fase, yaitu:

Fase menstruasi
Fase menstruasi ini terjadi jikalau ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum menghentikan produksi hormon esterogen dan progesteron. Turunnya kadar esterogen dan progesteron mengakibatkan lepasnya ovum dari endometrium yang disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5 hari. Darah yang keluar selama menstruasi berkisar antara 50-150 mili liter.

Fase pra-ovulasi
Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Pada fase ini hormon pembebas gonadotropin yang dikeluarkan hipotalamus akan memacu hipofise untuk mengeluarkan FSH. FSH kependekan dari folikel stimulating hormon. FSH memacu pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon esterogen. Adanya esterogen mengakibatkan pembentukan kembali (poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan kadar esterogen juga mengakibatkan serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan suasana asam pada vagina sehingga mendukung kehidupan sperma.

Fase ovulasi
Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke 14. Peningkatan kadar esterogen menghambat pengeluaran FSH, kemudian hipofise mengeluarkan LH. LH kependekan dari luternizing hormon. Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel, insiden ini disebut ovulasi.

Fase pasca ovulasi
Fase ini berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya.  Walaupun panjang siklus menstruasi berbeda-beda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan oosit sekunder akan berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum mengeluarkan hormon progesteron dan masih mengeluarkan hormon esterogen namun tidak sebanyak ketika berbentuk folikel. Progesteron mendukung kerja esterogen untuk mempertebal dan menumbuhkan pembuluhpembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan endometrium untuk mendapatkan pelekatan embrio jikalau terjadi pembuahan atau kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan bermetamorfosis korpus albikan yang hanya sedikit mengeluarkan hormon, sehingga kadar progesterone dan esterogen menjadi rendah. Keadaan ini mengakibatkan terjadinya menstruasi demikian seterusnya.

GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
Sistem reproduksi sanggup mengalami gangguan atau kelainan. Gangguan ini sanggup mengakibatkan pasangan usia subur sulit memperoleh keturunan. Oleh lantaran itu, kau harus selalu menjaga kesehatan organ-organ reproduksi, sehingga kelak sanggup memperoleh keturunan yang sehat. Beberapa gangguan dan penyakit yang berkaitan dengan sistem reproduksi yaitu sebagai berikut.

HIV/AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menyerang kekebalan tubuh. Penularannya sanggup terjadi melalui hubungan seksual, transfusi darah penderita AIDS, jarum suntik yang tercemar, dan ibu hamil kepada anaknya. Tubuh yang terjangkit virus HIV kekebalannya rusak, sehingga gampang terinfeksi oleh banyak sekali jenis penyakit yang sanggup menimbulkan kematian. Infeksi HIV awalnya tidak menampakkan tanda-tanda sakit. Pada tahap berikutnya muncul tanda-tanda flu berulang menyerupai lesu, demam, berkeringat di malam hari, dan otot sakit.
Gejala HIV : AIDS disebabkan oleh infeksi HIV. Virus ini akan merusak sistem kekebalan tubuh dengan cara menyerang sel darah putih. Seseorang yang mengidap AIDS tidak sanggup melindungi dirinya dari segala macam bibit penyakit. Akibatnya, penderita bisa terjangkit banyak sekali penyakit.
Pada awalnya, orang yang terinfeksi HIV tampak menyerupai orang yang sehat dan tidak menunjukkan gejala-gejala tertentu. Fase ini sanggup terjadi selama 5 – 7 tahun, tergantung dari kekebalan tubuh si penderita.
Pada tahap selanjutnya, akan muncul tanda-tanda awal menyerupai hilangnya selera makan, tubuh terasa lemas, dan tubuh berkeringat secara berlebihan pada malam hari. Kemudian akan timbul bercak-bercak dikulit, terjadi pembengkakan kelenjar getah bening, mengalami diare terus menerus, serta flu yang tidak sembuh-sembuh. Fase ini berlangsung 6 bulan hingga 2 tahun.
Tahap terakhir atau fase AIDS akan terdiagnosa sesudah kekebalan tubuh sudah sangat berkurang. Pada tahap ini biasanya penderita gampang terjangkit penyakit TBC, pneumonia, herpes, gangguan saraf, dan sebagainya. Kejadian ini berlangsung selama 3-6 bulan. Untuk mengetahui apakah seseorang dinyatakan positif menderita AIDS, harus dilakukan investigasi laboratorium terhadap banyaknya jumlah sel T pada darahnya.
Penularan HIV : Sebagian besar orang tertular HIV lantaran hubungan seksual. Virus HIV sanggup menyerang orang pemakai narkoba dan tato yang memakai jarum suntik dan semprotan yang telah tercemar oleh virus HIV. Penularan HIV juga bisa melalui transfusi darah. Ibu hamil yang mengidap AIDS sanggup menularkan virus HIV pada janinnya.
Penularan HIV sangat cepat sekali, menyerupai di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh pengguna narkoba semakin banyak, seks bebas, dan perpindahan penduduk yang tinggi. Untuk itulah, kita harus menanggapi dengan serius dan sebisa mungkin mencegah penyebaran virus ini.
Pencegahan HIV : Obat penyakit AIDS belum ditemukan hingga dikala ini. Satu-satunya jalan supaya terhindar dari penyakit ini yaitu meningkatkan kepercayaan dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, AIDS sanggup juga dicegah dengan cara sebagai berikut.
1.Menghindari hubungan seks bebas dengan orang yang menderita penyakit ini.
2.Menghindari hubungan seks dengan orang yang pecandu narkoba.
3.Mengadakan investigasi laboratorium terhadap orang yang akan mendonorkan darahnya.
4.Menjamin sterilitas alat suntik dan menggunakannya untuk sekali pakai.

Sifilis
Penyakit sifilis sering disebut raja singa. Sifilis bersifat menular dan disebabkan oleh kuman Troponema pallidum. Penularan sanggup terjadi melalui hubungan seksual, transfusi darah, dan kehamilan. Gejala awalnya timbul bisul pada cuilan penis laki-laki atau di rahim perempuan. Bisul ini tidak mengakibatkan rasa sakit dan sanggup sembuh dengan sendirinya. Gejala selanjutnya muncul lesi di permukaan kulit di seluruh tubuh namun tidak mengakibatkan gatal, sariawan di mulut, sakit tenggorokan, demam ringan, dan pembengkakan kelenjar limfa pada lipatan tangan, leher, dan paha. Gejala-gejala ini juga sanggup hilang dengan sendirinya. Pada infeksi tingkat lanjut, muncul tanda-tanda berupa kerusakan tulang dan sendi, aorta, dan sanggup mengakibatkan kelumpuhan. Namun gejala-gejala ini sanggup dilarang dengan pengobatan.

Gonore
Penyakit gonore disebabkan oleh infeksi kuman Neisseiria gonokokus dan sanggup menular melalui hubungan seksual. Gonore menyerang selaput lendir uretra, leher rahim, dan organ lain. Pada laki-laki, gejalanya yaitu terasa sakit dikala buang air dan keluar nanah dari uretra. Pada penderita wanita, muncul tanda-tanda keluar lendir berwarna hijau dari alat kelamin. Namun banyak perempuan yang tidak mengatakan adanya gejala, sehingga penyakit akan berlanjut hingga terjadi komplikasi. Infeksi yang menyebar hingga ke testis (pada laki-laki) dan oviduk (pada wanita) sanggup mengakibatkan kemandulan. Infeksi yang menyebar ke persendian mengakibatkan radang sendi. Bayi yang lahir dari penderita gonore sanggup mengalami kebutaan jikalau tidak segera mendapatkan pengobatan.

Klamidia (klamidiasis)
Pada laki-laki akan keluarnya nanah dari penis saluran urine. Sehingga mengakibatkan infeksi pada testis.

Herpes (dhab)
Luka pada vagina atau penis. Ini sangat membahayakan jantung dan otak, melalui ibu yang ditularkan ke fetusnya.

Candidiasis (keputihan)
Gejala yang timbul yaitu luka pada vagina atau penis menyerupai bercak-bercak yang menyerang pada alat kelamin insan Infeksi pada dinding vagina, langit -langit, lipatan bersahabat anus. Melalui proses kelahiran infeksi berasal dari ibu selama kelahiran. Ini sanggup diakibatkan lantaran kebersihan vagina, verbal dan anus tidak terjaga.


0 Response to "Sistem Reproduksi Manusi"

Posting Komentar