Sistem Respirasi (Sistem Pernafasan)

SISTEM RESPIRASI
Sistem respirasi adalah proses penggunaan oksigen di dalam sel untuk menghasilkan energi dan pada selesai proses ini, dihasilkan limbah berupa gas karbondioksida. Bernapas ialah proses memasukkan dan mengeluarkan udara dari paru-paru.

PROSES PERNAFASAN MANUSIA
Urutan kanal pernapasan ialah sebagai berikut: rongga hidung > faring > trakea > bronkus > paru-paru (bronkiolus dan alveolus).
Proses pernapasan pada insan dimulai dari hidung. Udara yang diisap pada waktu menarik nafas (inspirasi) biasanya masuk melalui lubang hidung (nares) kiri dan kanan selain melalui mulut. Pada dikala masuk, udara disaring oleh bulu hidung yang terdapat di potongan dalam lubang hidung.
Pada waktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi. Semula kedudukan diafragma melengkung keatas kini menjadi lurus sehingga rongga dada menjadi mengembang. Hal ini disebut pernapasan perut. Bersamaan dengan kontraksi otot diafragma, otot-otot tulang rusuk juga berkontraksi sehingga rongga dada mengembang. Hal ini disebut pernapasan dada.
Akibat mengembangnya rongga dada, maka tekanan dalam rongga dada menjadi berkurang, sehingga udara dari luar masuk melalui hidung selanjutnya melalui kanal pernapasan akhirnya udara masuk ke dalam paru-paru, sehingga paru-paru mengembang.
Setelah melewati rongga hidung, udara masuk ke kerongkongan potongan atas (naro-pharinx) kemudian kebawah untuk selanjutnya masuk tenggorokan (larynx).
Setelah melalui tenggorokan, udara masuk ke batang tenggorok atau trachea, dari sana diteruskan ke kanal yang berjulukan bronchus atau bronkus. Saluran bronkus ini terdiri dari beberapa tingkat percabangan dan akhirnya bekerjasama di alveolus di paru-paru.
Udara yang diserap melalui alveoli akan masuk ke dalam kapiler yang selanjutnya dialirkan ke vena pulmonalis atau pembuluh balik paru-paru. Gas oksigen diambil oleh darah. Dari sana darah akan dialirkan ke serambi kiri jantung dan seterusnya.
Selanjutnya udara yang mengandung gas karbon dioksida akan dikeluarkan melalui hidung kembali. Pengeluaran napas disebabkan lantaran melemasnya otot diafragma dan otot-otot rusuk dan juga dibantu dengan berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi melengkung ke atas, tulang-tulang rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam, akhirnya rongga dada mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik. Dengan naiknya tekanan dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru keluar melewati kanal pernapasan.
Ringkasan jalannya Udara Pernapasan:
1.  Udara masuk melalui lubang hidung
2.  melewati nasofaring
3.  melewati oral farink
4.  melewati glotis
5.  masuk ke trakea
6.  masuk ke percabangan trakea yang disebut bronchus
7.  masuk ke percabangan bronchus yang disebut bronchiolus
8.  udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut alveolus (jamak: alveoli)

ORGAN-ORGAN SISTEM RESPIRASI PADA MANUSIA PERNAPASAN

Hidung
Hidung merupakan organ pernapasan yang letaknya paling luar. Manusia menghirup udara melalui hidung. Pada permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi menyaring udara yang masuk dari bubuk atau benda lainnya. Di dalam rongga hidung terjadi pembiasaan suhu dan kelembapan udara sehingga udara yang masuk ke paru-paru tidak terlalu kering ataupun terlalu lembap.
Udara bebas tidak hanya mengandung oksigen saja, namun juga gas-gas yang lain. Misalnya, karbon dioksida (CO2), welirang (S), dan nitrogen (N2). Gas-gas tersebut ikut terhirup, namun hanya oksigen saja yang sanggup berikatan dengan darah. Selain sebagai organ pernapasan, hidung juga merupakan indra pembau yang sangat sensitif. Dengan kemampuan tersebut, insan sanggup terhindar dari menghirup gas-gas yang beracun atau berbau busuk yang mungkin mengandung basil dan materi penyakit lainnya. Dari rongga hidung, udara selanjutnya akan mengalir ke tenggorokan.

Tekak (Faring)
Faring merupakan persimpangan antara rongga hidung ke tenggorokan (saluran pernapasan) dan rongga verbal ke kerongkongan (saluran pencernaan). Pada potongan belakang faring terdapat laring. Laring disebut pula pangkal tenggorok. Pada laring terdapat pita bunyi dan epiglotis atau katup pangkal tenggorokan. Pada waktu menelan masakan epiglotis menutupi laring sehingga masakan tidak masuk ke dalam tenggorokan. Sebaliknya pada waktu bernapas epiglotis akan membuka sehingga udara masuk ke dalam laring kemudian menuju tenggorokan.

Tenggorokan
Tenggorokan merupakan potongan dari organ pernapasan. Tenggorokan berupa suatu pipa yang dimulai dari pangkal tengorokan (laring), batang tenggorokan (trakea), dan cabang batang tenggorokan (bronkus).
1.       Pangkal Tenggorokan (Laring)
Setelah melewati hidung, udara masuk menuju pangkal tenggorokan (laring) melalui faring. Faring terletak di hulu tenggorokan dan merupakan persimpangan antara rongga verbal ke kerongkongan dan rongga hidung ke tenggorokan. Setelah melalui laring, udara selanjutnya menuju ke batang tenggorokan (trakea).
Pada batang tenggorokan ini terdapat suatu katup epiglotis. Katup ini bekerja dengan cara membuka kalau bernapas atau berbicara dan menutup pada dikala menelan makanan. Adanya katup tersebut, udara akan masuk ke paru-paru dan masakan akan menuju lambung. Kita jangan makan sambil berbicara, hal tersebut sanggup mengakibatkan masakan masuk ke paru-paru dan tenggorokan. Oleh karenanya, hindarilah makan sambil berbicara.
Pada laring, di bawah epiglotis, terdapat pita suara. Ketika udara melewati pita suara, pita bunyi akan bergetar dan menghasilkan suara. Hal ini terjadi ketika kau berbicara.
2.       Batang Tenggorokan (Trakea)
Batang tenggorokan tersusun dari cincin-cincin tulang rawan dan terletak di depan kerongkongan. Batang tenggorokan memanjang dari leher ke rongga dada atas. Di dalam rongga dada, batang tenggorokan ini bercabang dua. Setiap cabangnya masuk menuju paru-paru kanan dan paruparu kiri.
3.       Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)
Cabang batang tenggorokan (bronkus) merupakan cabang dari trakea. Bronkus terbagi menjadi dua, yaitu yang menuju paru-paru kanan dan menuju paru-paru kiri. Bronkus bercabang lagi menuju bronkiolus. Masing-masing cabang tersebut berakhir pada gelembung paru-paru atau alveolus. Alveolus merupakan kawasan terjadinya difusi oksigen ke dalam darah. Oleh lantaran itu, dinding alveolus mengandung banyak kapiler darah.

Paru-Paru
Paru-paru terletak di dalam rongga dada. Antara rongga dada dan rongga perut terdapat suatu pembatas yang disebut diafragma. Pembatas ini bukan sekedar pembatas, tetapi berperan juga dalam proses pernapasan. Paru-paru terbagi menjadi paru-paru kanan dan paruparu kiri.
Paru-paru terletak di dalam rongga dada. Rongga dada dan perut dibatasi oleh siuatu sekat disebut diafragma. Paru-paru ada dua buah yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri atas tiga gelambir (lobus) yaitu gelambir atas, gelambir tengah dan gelambir bawah. Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas dan gelambir bawah. Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput paru-paru (pleura). Kapasitas maksimal paru-paru berkisar sekitar 3,5 liter.
Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melaksanakan pernapasan biasa disebut udara pernapasan (udara tidal). Volume udara pernapasan pada orang sampaumur lebih kurang 500 nl. Setelah kita melaksanakan ide biasa, kita masih bisa menarik napas sedalam-dalamnya. Udara yang sanggup masuk sesudah mengadakan ide biasa disebut udara komplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.
Setelah kita melaksanakan ekspirasi biasa, kita masih bisa menghembuskan napas sekuat-kuatnya. Udara yang sanggup dikeluarkan sesudah ekspirasi biasa disebut udara suplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.
Walaupun kita mengeluarkan napas dari paru-paru dengan sekuat-kuatnya ternyata dalam paru-paru masih ada udara disebut udara residu. Volume udara residu lebih kurang 1500 ml. Jumlah volume udara pernapasan, udara komplementer, dan udara suplementer disebut kapasitas vital paru-paru.
Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi kanal yang semakin halus, kecil, dan dindingnya semakin tipis. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan tetapi rongganya bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus.
Alveolus
Bronkiolus bermuara pada alveol (tunggal: alveolus), struktur berbentuk bola-bola mungil yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah. Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus.

Kapasitas Paru-Paru
Udara yang masuk dan keluar dikala berlangsungnya proses pernapasan biasa dinamakan udara pernapasan atau volume udara tidal. Volume udara tidal orang sampaumur pada pernapasan biasa kira-kira 500 mL. Jika kau menarik napas dalam-dalam maka volume udara yang sanggup kita tarik mencapai 1500 mL. Udara ini dinamakan udara komplementer. Jika kau mengembuskannapas sekuat-kuatnya, volume udara yang sanggup diembuskan juga sekitar 1500 mL. Udara ini dinamakan udara suplementer.
Meskipun telah mengeluarkan napas sekuatkuatnya, tetapi masih ada sisa udara dalam paru-paru yang volumenya kira-kira 1500 mL. Udara sisa ini dinamakan udara residu. Sekarang, kau sanggup menghitung kapasitas vital paru-paru. Kapasitas vital paru-paru ialah jumlah dari volume udara tidal, volume udara komplementer, dan volume udara suplementer. Selain itu, kau juga sanggup menghitung kapasitas total paru-paru yang merupakan jumlah dari kapasitas vital paru-paru dan udara residu.

PERTUKARAN GAS DI DALAM TUBUH
Pertukaran gas di dalam tubuh tidak hanya berlangsung di paru-paru, melainkan juga di jaringan tubuh. Pertukaran gas terjadi lantaran perbedaan tekanan parsial udara.
Bernapas merupakan kegiatan mengambil dan mengeluarkan udara pernapasan melalui paru-paru. Tetapi arti yang lebih khusus yaitu pertukaran gas yang terjadi di dalam sel dengan “lingkungannya”. Udara lingkungan sanggup dihirup masuk ke dalam tubuh makhluk hidup melalui dua cara, yakni pernapasan secara eksklusif dan pernapasan tak langsung. Pernapasan secara eksklusif adalahpengambilan udara pernapasan dilakukan secara eksklusif oleh permukaan tubuh dan pada pernapasan tidak eksklusif melalui kanal pernapasan. Sedangkan pernapasan tak eksklusif artinya udara pernapasan tidak berdifusi eksklusif melalui seluruh permukaan kulit. Selaput tipis kawasan berlangsungnya difusi gas tersebut terlindung di potongan dalam tubuh, berupa gelembung paru-paru (alveolus).
Pernapasan atau pertukaran gas pada insan berlangsung melalui dua tahap yaitu Respirasi Eksternal dan Respirasi Internal :
1.   Respirasi Eksternal
Pernapasan luar merupakan pertukaran gas di dalam paru-paru. Dengan kata lain, pernapasan luar merupakan pertukaran gas (O2 dan CO2) antara udara dan darah.Pada pernapasan luar, darah akan masuk ke dalam kapiler paru-paru yang mengangkut sebagian besar karbon dioksida sebagai ion bikarbonat (HCO3–) dengan persamaan reaksi ibarat berikut,
(H+) + (HCO3–) => H2 + CO3
Sisa karbon dioksida berdifusi keluar dari dalam darah dan melaksanakan reaksi sebagai berikut.
H2CO3 => H2O + CO2.
Selama pernapasan luar, di dalam paru-paru akan terjadi pertukaran gas yaitu CO2 meninggalkan darah dan O2 masuk ke dalam darah secara difusi. Terjadinya difusi O2 dan CO2 ini lantaran adanya perbedaan tekanan parsial. Adanya perbedaan tekanan parsial tersebut mengakibatkan CO2 sanggup berdifusi dari darah ke alveolus.
2.   Respirasi Internal
Pada pernapasan dalam darah masuk ke dalam jaringan tubuh, oksigen meninggalkan hemoglobin dan berdifusi masuk ke dalam cairan jaringan tubuh. Reaksinya sebagai berikut,
HbO2 => Hb + O2
Difusi oksigen keluar dari darah dan masuk ke dalam cairan jaringan sanggup terjadi, lantaran tekanan oksigen di dalam cairan jaringan lebih rendah dibandingkan di dalam darah. Hal ini disebabkan lantaran sel-sel secara terus menerus memakai oksigen dalam respirasi selular. Dari proses pernapasan yang terjadi di dalam jaringan mengakibatkan terjadinya perbedaan komposisi udara yang masuk dan yang keluar paru-paru.
Pengangkutan CO2 di dalam darah sanggup dilakukan dengan tiga cara berikut.
Persamaan reaksinya sebagai berikut, H2O + CO2 => H2CO3 => (H+) + (HCO3–)
Lebih kurang 25% CO2 diikat oleh hemoglobin membentukkarboksihemoglobin. Secara sederhana, reaksi CO2 dengan Hb ditulis sebagai berikut, CO2 + Hb => HbCO2
Karboksihemoglobin disebut juga karbominohemoglobin lantaran potongan dari hemoblogin yang mengikat CO2 ialah gugus asam amino. Reaksinya sebagai berikut,
CO2 + RNH2 => RNHCOOH
Sekitar 6–10% CO2 diangkut plasma darah dalam bentuk senyawa asam karbonat (H2CO3). Tidak semua CO2 yang diangkut darah melalui paru-paru dibebaskan ke udara bebas. Darah yang melewati paru-paru hanya membebaskan 10% CO2. Sisanya sebesar 90% tetap bertahan di dalam darah dalam bentuk ion-ion bikarbonat. Ion-ion bikarbonat dalam darah ini sebagai buffer atau penyangga lantaran mempunyai tugas penting dalam menjaga stabilitas pH darah.
Apabila terjadi gangguan pengangkutan CO2 dalam darah, kadar asam karbonat (H2CO3) akan meningkat sehingga akan mengakibatkan turunnya kadar alkali darah yang berperan sebagai larutan buffer. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya gangguan fisiologis yang disebut asidosis.

JENIS PERNAFASAN
Pernapasan Dada
Pernapasan dada ialah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya sanggup dibedakan sebagai berikut.
1. Fase inspirasi : Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akhirnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Mekanisme ide pernapasan dada sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru.
2. Fase ekspirasi : Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Mekanisme ekspirasi pernapasan dada ialah sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.

Pernapasan Perut
Pernapasan perut ialah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya sanggup dibedakan sebagai berikut :
1. Fase ide : Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar, akhirnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Mekanisme ide pernapasan perut sebagai berikut:
sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari melengkung menjadi mendatar --> paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara masuk
2. Fase ekspirasi : Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali melengkung --> paru-paru mengempis --> tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.

FREKUENSI PERNAPASAN
Pada umumnya orang sampaumur setiap menitnya melakuakan pernapasan antara 15-18 kali. Cepat atau lambatnya insan bernapas dipengaruhi oleh beberapa faktor, bail dari dalam tubuh atau dari luar tubuh : Umur, Jenis kelamin, Suhu tubuh, Posisi tubuh, Kegiatan atau acara tubuh

MACAM-MACAM VOLUME UDARA PERNAPASAN
1. Volume udara tidal yaitu volume udara yang masuk dan keluar sebagai akhir pernapasan biasa, besarnya 500 cc.
2. Volume udara komplementer yaitu volume udara yang sanggup masuk ke dalam paru-paru sesudah melaksanakan ide normal, besarnya 1500 cc.
3. Volume udara suplementer yaitu vvolume udara yang masih sanggup dikeluarkan sesudah melaksanakan ekspirasi normal, besarnya sama dengan volume udara komplementer yaitu 1500 cc.
4. Volume udara residu yaitu volume udara yang tersisa di dalam paru-paru yang tidak sanggup diekspirasikan , besarnya 1000 cc.
5. Kapasitas vital paru-paru yaitu volume udara yang sanggup dihembuskan semaksimal mungkin sesudah melaksanakan ide secara maksimal (volume udara tidal + volume udara suplementer + volume udara komplementer), besarnya 3500 cc.
6. Kapasitas total paru-paru yaitu volume udara yang tertampung secara maksimal di paru-paru (kapasitas vital paru-paru + udara residu) 4500 cc.

PENYAKIT SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
Sistem pernapasan insan yang terdiri atas beberapa organ sanggup mengalami gangguan. Gangguan ini biasanyaberupa kelainan,  penyakit, atau lantaran ulah insan itu sendiri (seperti merokok). Penyakit atau gangguan yang menyerang sistem pernapasan ini sanggup mengakibatkan terganggunya proses pernapasan.
1.      Asma
Asma ialah gangguan pada organ pernapasan berupa penyempitan kanal pernapasan akhir reaksi terhadap suatu rangsangan tertentu. Hal-hal yang sanggup memicu timbulnya serangan asma diantaranya  ibarat serbuk sari bunga, debu, bulu binatang, asap, udara hirau taacuh dan olahraga.
Pengobatan yang tepat dan teratur sanggup membantu penderita. Serangan asma juga  sanggup dicegah kalau faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan meminum obat sebelum melaksanakan olah raga.
2.      Bronkhitis
Bronkitis ialah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna, tetapi pada penderita yang mempunyai penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius. Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan kanal pernafasan menahun.
3.      Influenza
Influenza atau flu ialah penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza. Penyakit ini ditularkan melalui udara melalui bersin dari si penderita. Penyakit ini tidak hanya menyerang manusia, burung, dan binatang mamalia ibarat babi dan orang utan juga sanggup terjangkit flu.
Pada manusia, tanda-tanda umum yang terjadi ialah demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, hidung tersumbat dan mengeluarkan cairan, batuk, lesu serta rasa tidak yummy badan. Dalam masalah yang lebih buruk, influensa juga sanggup mengakibatkan terjadinya pneumonia, yang sanggup mengakibatkan maut terutama pada belum dewasa dan orang berusia lanjut.
Masa penularan hingga terjangkit penyakit ini biasanya ialah 1 hingga 3 hari semenjak kontak dengan binatang atau orang yang influensa.
Penderita dianjurkan semoga mengasingkan diri atau dikarantina semoga tidak menularkan penyakit hingga mereka merasa lebih sehat.
4.      Flu burung
Flu burung atau  avian influenza ialah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti burung dan mamalia. Penyebab flu burung ialah virus influensa tipe A yang menyebar antar unggas. Virus ini kemudian ditemukan bisa pula menyebar ke spesies lain ibarat babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia.
Virus ini sanggup menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan, minuman, dan sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi. Oleh lantaran itu daging, telur, dan binatang harus dimasak dengan matang untuk menghindari penularan. Kebersihan diri perlu dijaga pula dengan mencuci tangan dengan antiseptik. Kebersihan tubuh dan pakaian juga perlu dijaga.
Virus sanggup bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan masakan yang didinginkan atau dibekukan sanggup menyimpan virus. Tangan harus dicuci sebelum dan sesudah memasak atau menyentuh materi masakan mentah.
Unggas sebaiknya tidak dipelihara di dalam rumah atau ruangan kawasan tinggal. Peternakan harus dijauhkan dari perumahan untuk mengurangi risiko penularan.
Gejala umum yang sanggup terjadi ialah demam tinggi, keluhan pernafasan dan (mungkin) perut. Perkembangan virus dalam tubuh sanggup berjalan cepat sehingga pasien perlu segera mendapat pengobatan.
5.      Flu babi (Swine influenza)
Flu babi  ialah kasus-kasus influensa yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang biasanya menyerang  babi. Flu babi menginfeksi insan tiap tahun dan biasanya ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan dari insan ke manusia. Gejala virus termasuk demam, disorientasi, kekakuan pada sendi, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran yang berakhir pada kematian
Menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, tanda-tanda influensa ini ibarat dengan influensa. Gejalanya ibarat demam, batuk, sakit pada kerongkongan, sakit pada tubuh, kepala, panas dingin, dan lemah lesu. Beberapa penderita juga melaporkan buang air besar dan muntah-muntah.
6.      Asbestosis
Asbestosis ialah suatu penyakit kanal pernapasan yang terjadi akhir menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, mengakibatkan parut. Menghirup asbes juga sanggup mengakibatkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
Menghirup serat asbes bisa mengakibatkan terbentuknya jaringan parut (fibrosis) di dalam paru-paru. Jaringan paru-paru yang membentuk fibrosis tidak sanggup mengembang dan mengempis sebagaimana mestinya. Beratnya penyakit tergantung kepada lamanya pemaparan dan jumlah serat yang terhirup.
Gejala asbestosis muncul secara sedikit demi sedikit dan gres muncul hanya sesudah terbentuknya jaringan parut dalam jumlah banyak dan paru-paru kehilangan elastisitasnya.
7.      Faringitis
Faringitis ialah suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorokkan atau faring. Kadang juga disebut sebagai radang tenggorokan. Radang ini bisa disebabkan oleh virus atau kuman, pada dikala daya tahan tubuh  lemah. Pengobatan dengan antibiotika hanya efektif apabila lantaran terkena kuman. Kadangkala makan masakan yang sehat dengan buah-buahan yang banyak, disertai dengan vitamin bisa menolong.
8.      TBC
Penyakit TBC sanggup menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin, atau kaya) dan dimana saja. Setiap tahunnya, Indonesia bertambah dengan seperempat juta masalah gres TBC dan sekitar 140.000 maut terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh TBC. Bahkan, Indonesia ialah negara ketiga terbesar dengan duduk kasus TBC di dunia.
Penyakit TBC ialah suatu penyakit abses yang disebabkan oleh basil Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA).
Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya basil tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).
Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang terkotori dengan basil Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada dikala penderita TBC batuk, dan pada belum dewasa sumber abses umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan sanggup menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh alasannya ialah itulah abses TBC sanggup menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, kanal pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.
9.      Emfisema
Emfisema disebabkan lantaran hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus ialah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat lantaran karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya.
Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin ialah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini. Gejala emfisema : Sesak napas dalam waktu usang dan tidak sanggup disembuhkan dengan obat pelega yang biasa dipakai penderita sesak napas. Nafsu makan yang menurun dan berat tubuh yang menurun juga biasa dialami penderita emfisema. Pencegahan dan solusi: Menghindari asap rokok ialah langkah terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat penting.
10.       Kanker Paru-Paru
Kanker paru-parumerupakan pembunuh pertama dibandingkan kanker lainnya. Kanker sanggup tumbuh di jaringan ini dan sanggup menyebar ke potongan lain. Penyebab utamanya ialah asap rokok yang mengandung banyak zat beracun dan dihisap masuk ke paru-paru dan telah terakumulasi selama puluhan tahun mengakibatkan mutasi pada sel kanal napas dan mengakibatkan terjadinya sel kanker. Penyebab lain ialah radiasi radio aktif, materi kimia beracun, stres atau faktor keturunan.
Gejala: Batuk, sakit pada dada, sesak napas, batuk berdarah, gampang lelah dan berat tubuh menurun. Tetapi ibarat pada jenis kanker lainnya, tanda-tanda umumnya gres terlihat apabila kanker ini sudah tumbuh besar atau telah menyebar.
Pencegahan dan solusi: Menghindari rokok dan asap rokok juga banyak mengkonsumsi masakan bergizi yang banyak mengandung antioksidan untuk mencegah timbulnya sel kanker.
11.       Pneumonia
     Penyebab: Pneumonia merupakan abses yang terjadi pada jaringan paru (parenkim) yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Umumnya disebabkan oleh basil streptokokus (Streptococcus) dan basil Mycoplasma pneumoniae.
Gejala: Batuk berdahak dengan dahak kental dan berwarna kuning, sakit pada dada, dan sesak napas juga disertai demam tinggi.
Pencegahan dan solusi: Selalu memelihara kebersihan dan menjaga daya tahan tubuh tetap berpengaruh sanggup mencegah semoga basil tidak bisa menembus pertahanan kesehatan tubuh. Biasakan untuk mencuci tangan, makan masakan bergizi atau berolahraga secara teratur.
Pengobatan: Apabila telah menderita pneumonia, biasanya disembuhkan dengan meminum antibiotik.



0 Response to "Sistem Respirasi (Sistem Pernafasan)"

Posting Komentar